Kronologis selengkapnya seperti dituturkan oleh para ahli di Jerman dalam jurnalnya :
19-22 Januari 2020, seorang wanita dari Shanghai, China, datang ke Jerman untuk urusan kerja.
Selama di Jerman, dia tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit pneumonia Wuhan sama sekali. Akan tetapi, dia kemudian menjadi sakit ketika terbang kembali ke China.
24 Januari 2020, seorang pengusaha Jerman berusia 33 tahun yang bertemu dengan wanita itu pada tanggal 20 dan 21 Januari 2020 tiba-tiba mengalami sakit tenggorokan, kedinginan dan pegal linu. Keesokan harinya, dia juga mengalami demam dan batuk-batuk.
26 Januari 2020, hasil pemeriksaan yang keluar mengonfirmasikan bahwa wanita ini telah terinfeksi virus corona Wuhan.
27 Januari 2020, setelah merasa lebih baik, pengusaha Jerman ini lantas kembali bekerja.
Setelah wanita Shanghai itu dikonfirmasi terinfeksi virus corona, para detektif Jerman menghubungi semua orang yang sempat bertemu dengannya, termasuk si pengusaha Jerman.
Meskipun tampak sudah sehat saat pemeriksaan, rupanya pengusaha tersebut masih terinfeksi virus corona. Tiga orang rekan kerja pengusaha tersebut juga ditemukan positif virus corona.
Namun, yang aneh adalah hanya satu dari ketiga rekan kerja ini yang pernah bertemu wanita Shanghai.
Jurnal itu merekomendasikan mungkin perlunya penilaian ulang tentang dinamika transmisi dari wabah saat ini, dimana bahwa fakta seseorang yang tidak bergejala adalah sumber potensial dari infeksi 2019-nCoV.
Referensi : kompas.com, cnbcindonesia