Mohon tunggu...
Syamsul Bahri
Syamsul Bahri Mohon Tunggu... Administrasi - coretan seadanya berawal dari minum kopi.

Menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Daya Tarik Baru Liga Italia

21 Februari 2020   20:33 Diperbarui: 21 Februari 2020   21:11 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Atalanta merayakan kemenangan atas Valencia di babak 16 besar Liga Champions (idntimes.com)

Sejak dulu saya fans AC Milan, meskipun dalam beberapa musim terakhir prestasinya menurun drastis. Bagi seorang yang mengidolakan klub (bukan pemain bintang) maka kecintaan itu tidak akan pudar. Walaupun harus diakui minat menonton setiap laganya tidak seperti di era keemasannya.

Setiap Klub menginginkan pencapaian tertinggi di setiap musimnya, tak terkecuali klub sebesar AC Milan. Namun keinginan tersebut akan sulit tercapai ketika kondisi finansial klub tidak mendukung. Setelah era Silvio Berlusconi, Dimata saya AC Milan tak ubahnya klub kelas menengah di Liga Italia.

Bongkar pasang pemain pun dilakukan setiap pergantian pelatih di Klub tersebut. Kondisi yang sangat berbeda di era kepelatihan Carlo Ancelotti yang hanya membeli 1-3 pemain penting sesuai kebutuhan tim di tiap lininya. Ada saling memahami antar pemain sehingga menjadi klub yang ditakuti hingga di level Liga Champions. 

Tapi sudahlah, tak perlu disesalkan dampak regenerasi pemain yang tidak berjalan mulus dibalik keterbatasan dana segar klub mencari pemain bintang. Yang akhirnya mengandalkan pemain dengan status pinjaman dari klub yang tidak menggunakan lagi jasanya.

Terus, apa yang membuat saat ini saya tertarik dengan liga Italia? Bukan Klub sekota, AS Roma, atau bahkan Juventus dengan ambisinya menjadi terbaik di Eropa dengan mendatangkan pemain bintang sekelas Cristiano Ronaldo. Tak berhenti disitu, deretan pemain bintang pun mengisi setiap lini klub tersebut. Saya pun tak pernah pusing tiap kali AC Milan menelan kekalahan ketika berlaga melawan Juventus. Suatu hal yang wajar.

Yang membuat saya tertarik justru Klub yang biasa-biasa saja yang dalam 2 musim terakhir menampilkan permainan yang menarik walaupun dihuni pemain yang tidak terkenal. Klub tersebut adalah Atalanta yang merupakan salah satu Klub yang tidak pernah diperhitungkan di era kejayaan AC Milan bersama pasukan Carlo Ancelotti.

Di Musim 2018-2019, Atalanta berhasil mengakhiri Liga Seri A dengan berada pada posisi ke-3 klasemen di bawah Juventus dan Napoli. Keberhasilan tersebut membuat Atalanta menorehkan sejarah untuk pertama kalinya lolos ke Liga Champions sejak 111 tahun berdiri. 

Saya pun sempat beranggapan, bahwa Atalanta butuh adaptasi menjalani debutnya bermain di liga Champions. Liga yang mempertemukan klub-klub terbaik di daratan Eropa. Atalanta hanya akan menjadi klub yang sekedar "numpang lewat" pada ajang tersebut. Beda halnya klub sekelas AC Milan (pada saat itu), AS Roma, Lazio, Inter Milan, serta Juventus. 

Namun anggapan itu salah, walaupun betul di laga awal mereka dipecundangi tuan rumah Dinamo Zagreb empat gol tanpa balas. Setelah itu Atalanta perlahan bangkit dan berhasil menemani klub kaya Liga Inggris, Manchester City tampil di babak 16 besar setelah berhasil sebagai runner-up grup.

Atalanta pun semakin percaya diri, meskipun dengan skuat yang tidak mentereng seperti klub kaya lainnya. Klub Liga Spanyol yang sudah beberapa kali tampil di Liga Champion pun dipermalukan dengan skor 4-1 ketika laga leg-1 16 besar di kandangnya. Modal berharga untuk melakoni laga Leg-2 yang bukan tidak mungkin Atalanta menjadi tim yang akan lolos ke Babak 8 besar.

Menarik ditunggu kiprah selanjutnya. Klub biasa dengan prestasi yang sangat luar biasa dalam 2 musim terakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun