Mohon tunggu...
Syamsul Bahri
Syamsul Bahri Mohon Tunggu... Administrasi - coretan seadanya berawal dari minum kopi.

Menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Biogas, "Energi" Terbarukan di Romang Tangngaya

27 Januari 2020   14:45 Diperbarui: 27 Januari 2020   19:47 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompor biogas di salah satu rumah penerima bantuan (Dok. pribadi)

Makassar - Romang Tangngaya merupakan salah satu kampung di Kota Makassar, tepatnya di Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala. Kampung ini di apit oleh dua Kabupaten yakni Kabupaten Gowa dan Maros.

Pertumbuhan penduduk di kampung itu tidak terlalu signifikan, dimana awal mula warga asli hanya beberapa orang saja. Saat ini, warga Romang Tangangaya pun mulai bertambah menjadi 70 KK dengan datangnya warga yang berasal dari Gowa yakni Malakaji dan Malino menetap di wilayah tersebut. Sebagian besar warga berprofesi sebagai petani dan peternak.

Permasalahan utama di kampung ini adalah akses jalan yang rusak dan banjir yang rutin terjadi setiap tahunnya. Hanya tinggi air yang membedakan. Tergantung tingginya curah hujan.

Pada tahun 2015, beberapa warga yang tergabung dalam Kelompok Ternak "Makkaletutu" mencoba peruntungan dengan memasukkan proposal bantuan biogas di Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar.

Menurut Daeng Rurung (45), ini mereka lakukan dalam menyikapi sulitnya mendapatkan tabung gas untuk memasak, yang untuk membelinya harus keluar dari kampung.

"Kalau musim kemarau tidak jadi masalah. Tapi ketika musim hujan, kampung akan terendam air. Setelah banjir reda pun, jalananan masih becek dan licin sehingga tidak bisa dilewati kendaraan," jelasnya ketika kami bertemu di kantor Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar.

Bak gayung bersambut, mimpi Daeng Rurung, dkk pun terwujud. Pada tahun 2018, biogas yang mereka butuhkan itu terealisasi melalui program Penerapan Biogas Limbah Ternak pada Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar.

"Alhamdulillah, pada tahun ini Insya Allah akan dibangun biogas di Romang Tangngayya," ucapku disela kegiatan pelatihan Penerapan Teknologi Peternakan yang dilaksanakan sebelum biogas dibangun.

Daeng Rurung yang merupakan ketua kelompok Makkaletutu nampak mengangguk dan tersenyum mendengarnya. Pelatihan ini sendiri melibatkan peserta dari beberapa yang akan menerima bantuan biogas.

"Sebenarnya bukan cuma gasnya pak, saya nanti bisa membuat pupuk organik dari ampasnya," ucapnya ketika kami berbicara setelah pelatihan selesai.

Singkat cerita, setelah pembangunan selesai pada bulan November 2018, biogas tersebut tidak langsung menyala. Tahapan selanjutnya adalah pengisian kotoran ternak ke dalam reaktor biogas. Kalau rajin memasukkan kotoran ternak ke dalam reaktor, maka menyalanya pun bisa lebih cepat. Tergantung lagi kepada penerima bantuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun