Mohon tunggu...
Syamsuddin Din
Syamsuddin Din Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP NEGERI 2 LABUAPI LOMBOK BARAT NTB. di sekolah saya diberi amanah menjadi Urusan Humas.

Saya adalah Guru pendidikan Agama Islam, yang memiliki hobi renang di laut, petualang di gunung dan bersepeda.. saya memiliki satu istri dan empat orang anak yang terdiri-dari dua orang laki-laki dan dua orang perempuan.Kepribadian agamais dan mencintai persahabatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Coahing Supervisi Pendidikan

8 Desember 2022   15:33 Diperbarui: 8 Desember 2022   15:38 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JURNAL DWI MINGGUAN  MODUL 2.3. COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK.

Refleksi adalah sebagai momen untuk berdialog dengan diri sendiri dalam mencari makna peristiwa. Maka  dalam kesempatan  ini, saya  menceritakan pengalaman yang saya sendiri alami, dalam mempelajari modul 2.3 . Saya  ibaratkan   kegiatan refleksi ini  bercermin di air yang jernih dan tenang. Melihat pantulan baru di atas permukaan air.  Melihat sejauh mana potensi dan kompetensi yang sudah kita miliki, hal apa saja yang perlu diperbaiki dan  ditingkatkan agar ke depannya kita dapat meningkatkan kompetensi diri kita.

Pada kesempatan refleksi  ini saya masih  tetap  menggunakan model 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan) seperti yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

Peristiwa

Modul 2.3. Couching Untuk Supervisi Akademik, materi baru dan bagi guru  seperti saya.  Dulu Saya pikir,  supervisi akademik adalah sebuah kegiatan penilaian yang terlihat sangat membuat resah dan galau bagi guru yang akan disupervisi, dan supervisor adalah seorang  penilai yang patut diwaspadai, disegani bahkan ditakuiti atas penilaian, dan tanggapannya atau kritikannya terhadap kinerja guru selama ini. Itulah anggapan dan pemikiran saya sebelum mendapat kesempatan belajar materi ini. Jika dihubungkan  dengan hasil dan proses pembelajaran yang kurang maksimal, bisa dikatakan saya sebagai guru belum dan kurang fokus. Baik yang yang menyangkut  kebutuhan belajar murid-murid saya maupun terhadap strategi pembelajaran yang saya lakukan.  Paradigma dan perilaku saya sebagai guru selama ini masih banyak yang keliru. Baik yang yang menyangkut  kebutuhan belajar murid-murid saya maupun terhadap strategi pembelajaran yang saya lakukan.  Salah  satu faktor penyebabnya adalah  saya selama ini ternyata kurang bersikap terbuka terhadap murid. Terkadang memberi  hukuman, memberi label kepada murid sesuai perilaku yang menyimpang,  sering terbawa emosi saat berhadapan dengan perilaku murid yang kurang sesuai dengan tata tertib sekolah , dan bahkan kurang menunjukkan rasa ingin tahu terhadap kebutuhan belajar, kebutuhan dasar dan perkembangan anak didik , atau perubahan perilaku.

Perasaan.

Ternyata saat ini, setelah  mendapat kesempatan belajar dan meperdalam materi melalui  berdiskusi dengan fasilitator, Pengajar Praktik, instruktur, bahkan dengan rekan-rekan guru sesama Calon Guru Penggerak (CGP) tentang materi supervisi akademik dengan model coaching,  barulah kita mengerti bahwa  supervisi adalah hal yang sangat menarik, dan  menyenangkan. Supervisi  dapat dijadikan sebagai kiblat bagi  seorang  guru untuk memastikan pembelajaran yang telah dilakukan selama ini sudah berpihak pada murid atau tidak,  dan supervise juga bisa sebagai sebuah tolok ukur bagi guru untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru, baik komptensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, maupun kompetensi profesional. Kompetensi apa yang sudah kita kuasai dengan baik sebagai guru, kompetensi apa yang perlu peningkatan, dan kompetensi apa yang perlu dikembangkan dengan lebih baik lagi. Jadi supervisi  tidak harus menunggu menjadi seorang pemimpin sebuah lembaga pendidikan.  

Pada saat  ini pun saya merasa sudah mampu  memperoleh pengetahuan  tentang supervisi akademik, tujuan dari supervisi akademik, bagaimana strategi yang dilakukan dalam supervisi agar supervisi tidak menjadi suatu peristiwa yang menakutkan bagi sebagian guru. Dan bagaimana refleksi setelah dilakukan supervisi akademik.

Pembelajaran.

Menyimak tentang materi coaching sebagai  salah satu pendekatan terbaik dalam  supervisi akademik,  memiliki keterkaitan dengan peran  saya sebagai CGP.  Sebab sebagai seorang guru, saya berperan untuk menuntun murid-murid  sesuai kodrat alam dan kodrat zaman, sebagaimana yang tersurat dan tersirat dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara,  kadang saya berperan sebagai coach terhadap murid , bahkan coach  bagi rekan-rekan guru lain.

Apa itu proses coaching?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun