Mohon tunggu...
Syamsuddin Din
Syamsuddin Din Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP NEGERI 2 LABUAPI LOMBOK BARAT NTB. di sekolah saya diberi amanah menjadi Urusan Humas.

Saya adalah Guru pendidikan Agama Islam, yang memiliki hobi renang di laut, petualang di gunung dan bersepeda.. saya memiliki satu istri dan empat orang anak yang terdiri-dari dua orang laki-laki dan dua orang perempuan.Kepribadian agamais dan mencintai persahabatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Modul 1.1

23 September 2022   21:27 Diperbarui: 23 September 2022   21:32 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepekan  lebih ini saya  mengikuti program pendidikan guru penggerak angkatan 6.. Ada banyak momen kejadian atau peristiwa yang saya alami dan rasakan. Program pembelajaran ini menganut sistem pembelajaran orang dewasa, artinya saya dituntut harus banyak  belajar mandiri untuk memahami dan mendalami berbagai materi dari modul-modul yang dituangkan dalam LMS.  Tiap bagian dari  LMS berisi materi dan  tugas yang harus diselesaikan sampai batas waktu yang ditentukan.

Banyak tantangan yang saya hadapi, antara lain  bagaimana saya harus beradaptasi dengan IT yang selama ini saya tidak begitu tertarik, tuntutan untuk  bisa membagi waktu antara kegiatan rutin sekolah dengan waktu belajar dan mengerjakan tugas-tugas di LMS. Peristiwa lainnya yang saya alami adalah mendapatkan komunitas belajar yang baru, mengenal teman-teman Calon Guru Penggerak baik dari Kabupaten Lombok Barat maupun daerah lainnya di NTB yang juga sedang dalam masa pendidikan.

Perlahan saya mencoba menerapkan apa yang sudah saya pelajari dari modul 1.1. dimulai dari hal-hal yang  kecil, contohnya membuat kesepakatan kelas, tidak menuntut anak untuk dapat menghafal materi, dan mendapat nilai tugas yang bagus atau maksimal. 

Saya merasa jadwal pembelajaran  sangat padat, apalagi saya belum terbiasa sibuk dengan tugas-tugas, sehingga  tidak jarang harus lembur untuk dapat membaca dan memahami materi dalam modul agar bisa mengerjakan tugas-tugas di LMS. 

Saat pertama kali mencoba menerapkan aksi nyata di kelas, saya merasakan haru karena ada rasa penyesalan yang mendalam dalam hati di mana selama ini keliru memperlakukan peserta didik di kelas. 

Kekeliruan itu sangat nyata adanya. Selama ini pemahaman saya bahwa muridlah yang harus  menghamba pada guru, namun setelah memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara, barulah saya memahami  dan sadar bahwa apa yang saya lakukan selama ini, keliru dan  terbalik seratus persen.

Melalui ruang kolaborasi dan berdiskusi dengan fasilitator, instruktur, pengajar praktik maupun peserta lainnya saya mendapatkan pencerahan dan motivasi untuk menyelesaikan setiap tugas yang ada di LMS.  Saya mendapatkan ilmu dan pemahaman baru.  Mindset saya atas anak  didik berubah setelah belajar dan memahami  modul 1.1 ini.

Kemudian untuk ke depannya saya akan lebih banyak belajar bagaimana menerapkan ilmu yang sudah saya dapatkan dari modul dan dari penjelasan dan penjabaran yang sangat luas serta menyeluruh dari fasilitator, instruktur, dan pengajar praktik. 

Ingin sekali melakukan perubahan di kelas, di mulai dari diri sendiri dahulu, kemudian harapannya nanti dapat menggerakkan rekan kerja, sekolah saya untuk ikut serta melakukan perubahan. Selanjutnya, lebih semangat lagi untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak, dan menjalani proses tahapannya dengan baik serta perasaan yang bahagia, tanpa keluhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun