Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bulan Juni, Bulannya Bung Karno?

3 Juni 2021   04:09 Diperbarui: 3 Juni 2021   05:02 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pidato Sukarno pada sidang BPUPKI(kemdikbud.go.id)/Kompas.com

Memasuki bulan Juni ini, ada yang teramat istimewa dalam kalender kebangsaan bangsa kita. Setidaknya, dalam beberapa tahun terakhir ini, bulan Juni dimaknai sebagai bulan untuk mengenal kembali jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Dan, itu diwujudkan dengan bagaimana generasi masa kini diajak untuk mengenal kembali sosok Sukarno (selanjutnya penulis menyebut Bung Karno).

Bagaimana tidak dianggap penting, mengingat selama pemerintahan orde baru, sekitar 30 tahun (1968-1998), nama Bung Karno sekan-akan dibuat tenggelam. 

Padahal, Bung Karno merupakan Presiden Pertama Indonesia, sekaligus pembaca naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. 

Dengan kata lain, Dialah sosok yang yang tidak bisa dipisahkan begitu saja dalam proses berdirinya negara ini. Namun, kesan sebagai  the founding fathers sepertinya sengaja dilupakan di masa Suharto berkuasa.

Ada tiga hal yang membuat bulan Juni ini pantas disebut sebagai Bulan Bung Karno.

Pertama, tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari lahirnya Pancasila. Disebut sebagai hari lahirnya Pancasila, karena pada tanggal 1 Juni 1945, saat dimana Bung Karno dalam sidang BPUPKI 1 Juni 1945, mengemukakan lima konsep yang akan dijadikan sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Bung Karno menyebut lima konsep itu sebagai Pancasila.

Hari Lahir Pancasila/Desain Sukarja
Hari Lahir Pancasila/Desain Sukarja

Kedua, di bulan Juni ini pula, Bung Karno dilahirkan, tepatnya 6 Juni 1901 di Surabaya. 

Dan, yang ketiga, bulan Juni, bulan wafatnya Bung Karno, 21 Juni 1967. 

Ketiga hal tersebut merupakan tonggak sejarah yang berkaitan dengan Bung Karno, sehingga tiga hal tersebut yang membuat bulan Juni ini dikenal sebagai Bulan Bung Karno. Namun, tentu saja, tujuann dari memperingatinya, bukanlah untuk kegiatan seremonial semata. 

Ada hal lain yang perlu terus didengungkan dari jejak-jejak Bung Karno untuk bangsa ini. Salah satunya, Pancasila. 

Sampai kapan pun, ideologi bangsa ini jangan sampai dilupakan generasi muda, apalagi sampai ditinggalkan.

Pancasila adalah salah satu kekayaan bangsa yang telah terbukti merekatkan kita sebagai bangsa.

Terlebih di masa kini, nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, sepertinya sudah banyak ditinggalkan, baik dalam kegiatan ekonomi, politik, bahkan juga dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. 

Nilai-nilai gotong royong sudah semakin memudar. Rasa saling hormat menghormati sudah tak lagi bisa dirasakan. 

Segalanya belum terlambat. Kita harus mengingat kembali asal-usul kita sebagai bangsa, dari bangsa tertindas penjajahan hingga menjadi bangsa yang merdeka. 

Kini, kita sudah bisa menentuakan nasib kita sendiri.  Janganlah kita kembali ke masa lalu. Songsong hari depan dengan tetap menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Setidaknya itu makna dari Bulan Bung Karno yang saya. 

Bila ada yang kurang dari tulisan ini, saya mohon maaf. Ikutlah menulis tentang Bulan Bung Karno atau seputar sosok sang Proklamator ini. 

Semoga bangsa kita kembali jaya. Merdeka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun