Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Tuhan Menurunkan Makhluk yang Bernama Corona itu ke Bumi?

14 April 2020   12:16 Diperbarui: 14 April 2020   14:34 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

Sebagai umat beragama, tentu saja kita semua sudah memahami bahwa apa pun yang terjadi di muka bumi ini, semuanya hanya bisa terjadi karena kehendak Tuhan. 

Boleh saja kita telah berusaha untuk mendapatkan segala sesuatu yang kita impi-impikan. Namun, karena Tuhan belum menghendakinya, semuanya akan lepas dari hadapan kita. 

Sekuat apa pun kita berusaha mendapatkan sesuatu, semuanya harus tetap digantungkan pada kehendak-Nya. 

Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia. (QS. Yaasin [36] : 82) 

Begitu halnya kita memaknai datangnya virus Corona (Covid-19) yang hingga kini telah membunuh ribuan orang di dunia, bahkan vaksin penyembuhnya pun belum juga ditemukan. 

Corona tetaplah makhluk Tuhan, dan virus itu ada di bumi ini tentu karena kehendak-Nya juga. 

Meskipun begitu, kita harus tetap berusaha untuk bisa menanggulangi apa pun yang diakibatkan virus corona. 

Tuhan tak akan menguji manusia diluar batas kemampuan dari ciptaan-Nya itu.

Lantas, mengapa Tuhan harus menciptakan virus Corona ke muka bumi ini?

Apa pun itu, tentu saja Tuhan punya maksud tertentu untuk makhluknya, seperti halnya ketika Tuhan mengirimkan bencana alam.

Bila ditelisik lebih mendalam, keberadaan Virus Corona memang membuat kita harus selalu berada di rumah, menghindari kerumunan, meninggalkan ibadah yang biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid-masjid atau tempat ibadah lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun