Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anda Ingin Menjadi Pejabat Publik? Renungkan Nasehat BTP!

23 Juli 2019   09:25 Diperbarui: 23 Juli 2019   09:40 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok saat terima piagam penghargaan Roosseno Award pada Senin (22/07/2019)(KOMPAS.com/VERRYANA NOVITA NINGRUM)

Menjadi pejabat publik adalah salah satu impian banyak orang di negeri ini. Bahkan, orang tak segan-segan berhutang sekadar bisa mengikuti kontestasi yang akan membuatnya terpilih menjadi pejabat publik. Kita bisa melihat semua itu, misalnya ketika pemilihan anggota legislatif kemarin atau kontestasi Pilpres.

Apa sih enaknya menjadi pejabat publik? Kalau gak siap-siap mental, apa yang kita lakukan justru bisa berakhir nista, misalnya kena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kalau niat menjadi pejabat publik, hanya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain, sebaiknya abaikan saja impian itu.

Namun, jika keinginan menjadi pejabat publik karena untuk berbuat baik lebih banyak pada masyarakat, sebaiknya kuatkan niat dan juga mental, bukan hanya untuk diri Anda sendiri, melainkan juga kesiapan istri, anak, dan keluarga lainnya. Ingatkan pada mereka bahwa Anda bekerja untuk rakyat.

Ada hal menarik dengan pernyataan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, atau yang sekarang lebih suka disapa BTP.
Dalam sambutannya saat menerima Roosseno Award IX di Roosseno Plaza, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2019), BTP mengatakan bahwa keinginannya menjadi pejabat publik karena rasa empatinya kepada masyarakat.

Dengan menjadi pejabat publik, dirinya bisa lebih banyak berbuat untuk masyarakat melalui kekuasaannya. Hal itu jelas akan terbatas jika dilakukan seorang diri. Bahkan, dirinya lebih memilih menjadi pejabat publik dibandingkan tawaran sebuah pekerjaan dengan gaji yang berlipat-lipat. 

Kata BTP, jika dia bekerja pada perusahaan orang, dia tak bisa menggunakan uang perusahaannya untuk mensejahterakan masyarakat. Setidaknya, bagi BTP, alasannya menjadi pejabat adalah agar bisa membantu banyak warga miskin.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkunjung ke Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019). (Dok. Istimewa)
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkunjung ke Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019). (Dok. Istimewa)
BTP juga mengatakan alasannya mempublikasikan semua kegiatan pekerjaannya dan meng-upload ke Youtube, agar semuanya transparan,  bisa jelas dilihat masyarakat. Menurut BTP, dia digaji rakyat, dan dia ingin agar masyarakat pun mengetahui apa saja yang dilakukan BTP sebagai pertanggungjawabannya menggunakan uang rakyat.

Selain itu, menurut BTP, apa yang dikerjakannya sebagai pejabat publik, tidak ada yang dilebih-lebihkan, dia bekerja secara normal sesuai dengan sumpah jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Seperti diketahui, Roosseno award adalah penghargaan untuk tokoh Indonesia yang memberi inspirasi atas karya, kegiatan, semangat, dan ilmu pengetahuan ataupun budaya.  BTP mendapat penghargaan Roosseno Award, karena BTP dinilai sebagai tokoh yang menginspirasi terkait etos kerja dan integritas. 

Sebagai salah seorang penilai Roosseno Award, Goenawan Mohamad melalui akun Twitternya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun