Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kembali Guyub, Keutuhan NKRI Jauh Lebih Penting dari Sekadar Kalah-Menang Pilpres!

16 Juli 2019   12:19 Diperbarui: 16 Juli 2019   18:34 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan pertama Pasca-Pilpres 2019 antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Panasnya suhu politik di negara kita, memang hanya terasa di saat-saat menjelang Pilpres atau Pilkada. Setelah perhelatan itu usai, kita semua kembali guyub. Itulah yang bisa diamati bersama dari sikap para politikus kita. Mungkin hanya segelintir orang yang masih memendam rasa kekecewaan, namun lambat laun juga hilang.

Mungkin itu pula yang tergambar dari beberapa tokoh politik kita, di antaranya kita bisa melihat dari sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sebagai lawan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019, mantan Danjen Kopassus ini memang begitu apik menarik simpatik publik untuk mendukungnya secara militan. Bahkan, tak sedikit pula para pendukungnya,yang 'mati-matian' membela Sang jendral untuk menjadi pemenang dalam kontestasi Pilpres 2019 ini. Oleh karena itu, segala saluran demokrasi dilalui Prabowo untuk membuktikan kepada para pendukungnya bahwa dukungan mereka tak begitu saja diabaikan.

Namun, ketika hasilnya tak sesuai dari apa yang diharapkan, sikap legowo pun ditunjukan Prabowo, dan dengan jiwa besar dan ksatria pula, Prabowo menemui sang pemenang kontestasi,  Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta.

Pertemuan antara Prabowo dan Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Sabtu 13 Juli 2019 lalu, bukan tanpa makna. Bagaimanapun antara Jokowi dan Prabowo adalah dua sosok yang saling bersahabat. Prabowo-lah yang berhasil menyakinkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menyandingkan Jokowi-Ahok di Pilkada 2012 lalu, dan Moda Raya Terpadu atau Mass Rapid Transit (MRT) itulah salah satu jejak Jokowi ketika dirinya menjabat gubernur DKI Jakarta.

Bagi Prabowo, pertemuan dirinya dengan Jokowi menjadi lebih penting dari sekadar meratapi kekalahannya. Apa pun itu, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di atas segala-galanya. Pertemuan itu adalah  upaya untuk merajut kembali apa yang sudah terkoyak akibat dari panasnya sebuah kontestasi lima tahunan.

Ungkapan Prabowo yang meminta para pendukungnya untuk kembali merajut persatuan bangsa, merupakan sebuah bentuk kedewasaan dalam berpolitik dan juga berdemokrasi. Dengan demikian, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo diharapkan bisa mengakhiri keterbelahan di masyarakat yang selama ini membuat politik semakin memanas.

Adalah tidak bijak jika yang kalah tidak mau mengakui kekalahannya, bahkan justru melakukan hal-hal yang mengakibatkan perpecahan semakin melebar. Itulah yang mungkin tersirat dari surat yang diajukan Prabowo kepada Amien Rais mengenai alasannya menemui Jokowi.

Sebagai seorang tokoh nasional, Amien Rais pun akhirnya menerima apa yang menjadi alasan Prabowo menemui Jokowi, semuanya untuk sesuatu yang lebih besar untuk bangsa ini. 


Sikap Amien Rais yang memberikan kesempatan kepada Jokowi dan KH Ma'ruf Amin untuk mengelola negara selama lima tahun ini, patut diancungi jempol, mengingat Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) ini, dikenal selalu berseberangan terhadap Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun