Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tak Punya Beban Sejarah, Jokowi Berani Habisi Korupsi, bahkan ke Swiss dan Singapura!

16 Desember 2018   16:02 Diperbarui: 16 Desember 2018   16:42 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo sedang Berdoa/ MataPolitik.com

Kehadiran Joko Widodo (Jokowi) di tataran politik nasional, tentu saja membuat banyak pihak seperti kebakaran jenggot. Apalagi sosok mantan walikota Solo ini bisa menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi orang nomor satu di negeri ini.

Tentu saja, tak sedikit orang akan dihinggapi kecemburuan, baik itu politisi, pengusaha, maupun mereka yang berpangkat, yang selama ini berada di seputar kekuasaan, dan menikmati segala bentuk fasilitas dan kemudahan yang diberikan sang penguasa. Namun, hal itu kini jadi kenangan, sejalan dengan duduknya orang "Ndeso" yang bernama Jokowi di kursi kepresidenan.

Apa-apa yang selama ini dengan mudahnya dimiliki para pejabat dan pengusaha, khususnya yang menyalahi prosedur, sedikit demi sedikit sudah mulai dihilangkan. Ruang gerak mereka pun semakin sempit, bahkan tak bisa bergerak sama sekali selama Jokowi berkuasa. Karena itu, bukan tanpa gangguan perjalanan Jokowi memimpin negeri berpenduduk 265 juta ini dalam empat tahun terakhir.

Rekam jejak Jokowi yang bersih dari korupsi, jadi modal yang cukup berharga untuk memperbaiki negara, dimana korupsi sudah dinilai akut di negeri ini. Berbagai bentuk kebijakan disederhanakan, ruang gerak yang menyuburkan aksi korupsi ditutup rapat, pengawasannya pun diperketat. Sedangkan, sinergitas antar-lembaga, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian, dan Kejaksaan juga diperkuat.

Hal-hal yang dilakukan Jokowi selama empat tahun ini, sudah sepantasnya diapresiasi. Mulai dari menghentikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini cenderung dinikmati  mereka yang berpenghasilan tinggi, hingga pembangunan infrastruktur  yang masif di seluruh Indonesia.

Pencapaian Jokowi yang menohok Asing dan juga mafia-mafia yang merugikan Indonesia  selama ini juga perlu dicatat, seperti pembubaran Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), dikuasainya kembali ladang migas Blok Rokan dan Blok Mahakam, termasuk akuisisi 51%  saham PT Freeport Indonesia.

Bukan hanya sampai disitu, Jokowi juga mengaku  terus memerangi tindakan korupsi yang selama ini terjadi, bahkan hingga mengejarnya ke luar negeri.

"Kita tidak memberikan toleransi sedikitpun pada pelaku tindak pidana korupsi yang melarikan uang hasil korupsinya ke luar negeri," kata Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun