Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kubu Prabowo Bicara Bibit, Bebet, Bobot Jokowi! Emangnya, Rakyat Jelata Tak Boleh Jadi Presiden?

14 Desember 2018   17:08 Diperbarui: 14 Desember 2018   17:27 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menikmati pergantian tahun 2016 ke 2017/TribunNews.com

Entah bisa disebut pelecehan atau tidak, ketika Timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berbicara soal bibit, bebet, dan bobot petahana Presiden Joko Widodo. Namun, kenyataannya Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengatakan penilaian berdasarkan 3 hal itu merupakan bentuk pelecehan. Dengan kata lain, menurut juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago, kubu Prabowo-Sandi merasa eksklusif, sehingga memandang rendah rakyat jelata di Indonesia.

Untuk diketahui, Joko Widodo memang bukanlah berasal dari keluarga berada, seperti halnya Prabowo Subianto atau Sandiaga Uno. Jokowi lahir di Solo pada 21 Juni 1961. Keluarganya pun bukan tergolong tokoh nasional, seperti Sumitro Djojohadikusumo atau Mien R Uno.

Jokowi memang berbeda dengan Prabowo Subianto. Ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo adalah seorang politisi di masa lalu, dan juga menjadi seorang menteri, baik ketika di PRRI/Permesta maupun selam Orde Baru. Sejak kecil, Hidup Prabowo pun lebih banyak dinikmati di luar negeri, sangat kontras dengan apa yang dialami Jokowi semasa kecil.

Jokowi adalah anak sulung, dan laki-laki satu-satunya  dari 4 bersaudara. Ia memiliki tiga orang adik perempuan bernama Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati. Tidak seperti Prabowo, Jokowi pernah menjalani masa kecil yang cukup berat. Ia  harus bekerja keras untuk memenuhi kehidupannya, seperti berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul. Semua itu dilakukannya untuk keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari. Tak hanya itu, tempat tinggalnya juga pernah mengalami penggusuran sebanyak tiga kali.

Intinya, Jokowi memang bukan berasal dari orangtua yang berkecukupan, seperti Prabowo Subianto. Apa karena itu, lantas dianggap tidak layak mengikuti kontestasi Pilpres 2019? Awalnya, Jokowi bukanlah politisi atau tokoh nasional, bukan pula berasal dari militer dengan pangkat jenderal.

Dan, sepertinya Undang Undang Dasar (UUD) 1945 tidak memberikan persyaratan khusus, seperti  bibit, bebet, dan bobot kepada warga negara Indonesia yang ingin menjadi Presiden Republik Indonesia.

Bukankah kita semua sepakat tidak akan berpikir mundur, seperti zaman sebelum merdeka?

Sumber: 

1. DETIK.COM  (14/12/2018): "Kubu Prabowo Bicara Bibit, Bebet, Bobot Jokowi, Timses: Pelecehan!"

2. TRIBUNNEWS.COM (21/06/2018): "Masa Kecil Jokowi, Pernah Hidup Susah, Jadi Ojek Payung hingga Kena Gusur 3 Kali"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun