Hari-hari belakangan ini, kita seringkali melihat dua kubu dari pasangan Capres yang berlaga di kontestasi Pilpres 2019 saling beradu argumen pada hal-hal yang tidak begitu penting.
Dan, sepertinya kubu Jokowi-Ma'ruf terbawa oleh arus yang sengaja dimainkan kubu Prabowo-Sandi. Kita tentu saja sepakat bahwa seorang follower tidak akan bisa berlari melebihi orang yang ada di depannya. Itulah apa yang terjadi dengan kubu Jokowi-Ma'ruf, seakan mereka melupakan hasil kerja Jokowi-JK selama ini untuk bangsa dan negara, sesuatu yang tidak dimiliki kubu Prabowo-Sandi.
Terkadang heran saja, mengapa kubu Jokowi harus menanggapi segala nyinyiran tak penting untuk dijawab yang dilontarkan Fadli Zon atau lainnya misalnya. Nyinyiran, itulah yang hanya dimiliki kubu penantang.  Jangan lantas membuat kubu Jokowi-Maruf justru masuk ke  wilayah mereka. Bisa dibuat habis!
Ada banyak jalan membela negara. Dokter dan insinyur, misalnya, membela negara melalui pengabdian profesinya.
Bela negara dapat dilakukan dengan menjadi pribadi terbaik yang berkarakter, optimistis, dan memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa, negara, serta rakyat Indonesia. pic.twitter.com/CoBwV4LF2U— Joko Widodo (@jokowi) December 10, 2018
Apa yang sudah dimiliki dan dikerjakan Jokowi-Ma'ruf, itulah yang harus diketahui banyak orang sebagai sasarannya.Â
Buat apa mengikuti arus liar yang sengaja diciptakan kubu Prabowo-Sandi, kalaulah itu justru akan menenggelamkan kapal besar yang dinakhodai Jokowi-Ma'ruf.
Rakyat butuh masa depan, dan kepastian masa depan mereka hanya bisa diuraikan oleh orang yang selama ini sudah bekerja untuk rakyat. Itulah yang harus selalu diingat.Â
Meladeni nyinyiran kubu Prabowo-Sandi, justru akan membuat rakyat makin pesimis, dan kehilangan kepercayaan kepada Jokowi-Ma'ruf. Yakinkan rakyat bahwa mereka sudah berada di jalur yang benar untuk maju.Â
Dan, jangan dibiarkan rakyat menengok ke belakang (rezim Orde Baru), dimana kemajuan hanya sebuah fatamorgana. Karena itu, jangan terlalu mudah mengikuti gaya permainan lawan. Cekoki saja rakyat dengan apa yang sudah dikerjakan selama ini, karena semua itu nyata dan sudah dirasakan.
Salam dan Merdeka!