Mohon tunggu...
Syaiful Anam
Syaiful Anam Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Revolusi Industri atau Revolusi Mental

23 April 2018   09:46 Diperbarui: 23 April 2018   10:51 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Secara singkat pengertian dari revolusi industri adalah proses lompatan lompatan besar disektor industri, teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya untuk mata rantai produksi dan distribusi industri sehingga model bisnis yang baru dengan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik.

Dampak dari revolusi industri dapat mengubah struktur ekonomi, bisnis, organisasi dan pekerjaan. Dampak lain dapat terjadi disrupsi teknologi di berbagai bidang, munculnya superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetik dan perkembangan teknologi. Bingung ya, yuk mari kita artikan lebih lanjut supaya kita bisa memilih dan memilah revolusi mental dan revolusi industri.

Tujuan dari lompatan besar disektor industri, teknologi informasi dan komunikasi tidak lain untuk mengubah tenaga manusia dengan tenaga robotik. Sektor industri ada berbagai macam ada sektor industri padat karya dan ada sektor industri padat modal dan sektor-sektor yang lain. Antara sektor industri padat karya dan padat modal itu saling berhubungan satu sama lain begitu pula dengan sektor yang lain. Contohnya sektor padat karya seperti kerajinan batik dan kerajnan lainya tentu tidak bisa digantikan dengan teknologi robotik.

Kalau digantikan dengan teknologi robotik maka hasilnya tidak sebaik yang asli rakitan tangan. Usaha mempertahankan tradisi pun bisa semakin sulit karena tidak ada keseimbangan antara memakai produk dari luar dan memakai prduk dari dalam. Teknologi informasi dan teknologi impor memang diperlukan namun tidak semua sektor membutuhkan hal ini. Sektor industri padat modal tidak terlalu membutuhkan teknologi impor yang berlebihan. Begitu pula dengan mata rantai produksi dan distribusi tidak semua memerlukan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan berkualitas.

Struktur sistem  ekonomi, bisnis, organisasi dan pekerjaan tidak akan berubah meskipun digempur dengan basis digital yang digembar-gemborkan disana sini. Struktur dan sistem masih akan memakai sistem campuran bukan sistem terpusat. Contohnya harga yang dipakai dan disepakati melalui sistem tawar menawar adalah harga antara kedua belah pihak tersebut bukan mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah atau DPR. Sistem saling ridho pun hanya melibatkan kedua belah pihak yang melakukan tawar menawar tanpa melibatkan pihak lain.

Munculnya superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi hanya membuat kita mager ( malas gerak ). Perlu kita ketahui munculnya berbagai macam penyakit bukan dikarenakan pola makan melainkan dikarenakan tidak seimbangnya antara pemasukan dan pengeluaran yang ada pada tubuh kita.

Mari kita lihat warga pedesaan yang makanya berupa umbi-umbian dan sayur bening ditambah lauk pauk tempe dan makanan yang tidak neko-neko. Mereka lebih sehat dan bugar dikarenakan terus bergerak dengan mencangkul dan aktivitas fisik lainya. Jadi salah besar kalau mengartikan warga desa adalah warga miskin. Sebaliknya warga kota yang terlena dan terbuai dengan kenikmatan keslitan gerak dikarenakan keterbatasan ruang gerak.

Jadi teknologi dan komunikasi memang diperlukan namun tidak untuk semua hal. Teknologi an komunikasi yang tidak tepat pada tempatnya hanya akan menimbulkan ketidak seimbangan. Ketidak seimbangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun