Mohon tunggu...
Syaimah KusnariPutri
Syaimah KusnariPutri Mohon Tunggu... Wiraswasta - ...

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Persoalan yang Sering Dihadapi dalam Pembelajaran Daring

7 Desember 2020   23:27 Diperbarui: 11 Desember 2020   14:43 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar semakin banyak orang yang positif terpapar virus corona, tentunya membuat masyarakat semakin resah dan takut dengan adanya wabah tersebut. Sehingga membuat semua aktivitas masyarakat menjadi terbatas. Masyarakat saat ini tidak diperbolehkan berkumpul dan harus selalu menggunakan masker setiap aktivitas di luar rumah.

Seperti yang kita ketahui saat ini seluruh dunia sedang dilanda pandemi virus corona. Virus ini mulai menyebar dari Kota Wuhan, di China dan bahkan saat ini telah menyebar ke seluruh dunia dalam waktu yang cukup singkat. Khususnya di Indonesia, virus ini mulai menyebar di Indonesia pada bulan Februari 2020.

Semakin maraknya penyebaran virus corona di Indonesia membuat pemerintah khususnya dalam sektor pendidikan mengeluarkan kebijakan untuk setiap kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring atau dikenal dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Hal ini dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus corona dan dilakukan agar kegiatan pembelajaran tetap berjalan seperti biasanya. Dengan adanya kebijakan ini diharapkan para siswa tetap aman dari bahaya virus corona dan tidak mengalami ketertinggalan dalam hal pelajaran di sekolah.

Pelaksanaan PJJ ini mulai diberlakukan pada bulan Maret 2020. Tentunya kebijakan PJJ ini memuat pro dan kontra dikalangan masyarakat. Banyak masyarakat yang mendukung kebijakan ini, karena mereka beranggapan tetap aman jika melaksanakan kegiatan pembelajaran di rumah tanpa harus datang ke sekolah. Dan adapula masyarakat yang tidak setuju dengan kebijakan ini, karena pasti akan banyak persoalan yang akan dihadapi kedepannya jika hanya melakukan kegiatan pembelajaran di rumah.

Sumber: bdkjakarta.kemenag.go.id
Sumber: bdkjakarta.kemenag.go.id

Persoalan pertama yang sering dihadapi masyakat dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, khususnya para orang tua dan murid yang masih awam dalam menggunakan media internet, ialah kesulitan dalam menggunakan aplikasi pendukung PJJ tidak sedikit dari mereka yang masih bingung dalam penggunaan aplikasi pendukung PJJ ini, sehingga mereka sibuk mencari informasi bagaimana menggunakan aplikasi tersebut.

Persoalan kedua yaitu sulitnya mengakses aplikasi pendukung PJJ, karena terkendala jaringan yang tidak stabil akibat cuaca dan letak geografis. Tidak sedikit masyarakat yang mengeluh akibat gangguan jaringan sehingga membuat kegiatan pembelajaran menjadi tersendat.

Persoalan ketiga yaitu keterbatasan kuota internet. Kouta internet menjadi salah satu kebutuhan penting dalam pelaksanaan PJJ. Kuota internet yang mahal membuat para orang tua harus merogoh koceh lebih guna kelancaran dan keberlangsungan pembelajaran jarak jauh.

Persoalan keempat yaitu pengajar dan murid banyak yang mengeluhkan kegiatan PJJ membuat mata mereka lelah, karena terlalu lama dalam menatap layar handphone atau laptop. Dan mereka merasa bosan setiap hari melaksanakan pembelajaran dengan bertatapan layar setiap harinya. Sehingga beranggapan kegiatan PJJ ini terlalu kaku dan kurang efektif. Arti kata efektif menurut KBBI adalah ada efeknya, akibatnya, pengaruh, dan atau membawa hasil atau berhasil guna.

Persoalan kelima yaitu tidak semua peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online. Hal ini ditentukan oleh faktor lingkungan belajar, karakteristik peserta didik, dan kemampuan peserta didik dalam menangkap setiap pelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran dari rumah.

Pemerintah hendaknya memberikan yang terbaik guna menunjang keberlangsungan pembelajaran jarak jauh ini, seperti memberikan subsidi kouta setiap bulannya kepada setiap pelaku kegiatan pembelajaran, contohya para pengajar dan murid. Diperlukan pula kepada para pengajar untuk tidak membebani peserta didik dengan memberikan tugas terlalu banyak, serta diperlukan pula model atau teknik dalam pengajaran agar peserta didik dapat memahami setiap pelajaran yang diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun