Mohon tunggu...
Syaiful Rahman
Syaiful Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya suka membaca dan menulis. Namun, lebih suka rebahan sambil gabut dengan handphone.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengambil Hikmah Kehidupan

20 Juni 2014   06:26 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:02 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam setiap perjalanan tidak selamanya mulus. Selalu saja ada kerikil yang merintangi langkah kaki kita. Tak peduli itu perjalanan menuju kebaikan atau pun menuju keburukan. Tampaknya kerikil memang selalu mewarnai sepanjang perjalanan. Dan dia tidak bisa kita hindari. Ke manapun kita mengelak dan mengambil jalan maka di situlah kerikil akan ada.

Hambatan dan rintangan yang ada sebenarnya bukan tanpa makna. Banyak sekali makna yang terkandung di dalamnya bila kita mau mengkajinya lebih mendalam. Satu ayat yang mungkin dapat kita jadikan pandangan dalam hal ini. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat lepas dari ujian. Setiap orang akan mendapatkan ujian dalam rangka menaikkan dirinya ke tingkat yang lebih tinggi. Gambarannya sama dengan kita bersekolah. Kita akan dihadapkan pada ujian-ujian untuk bisa naik kelas.

Di antara makna yang mungkin dapat kita ambil dari datangnya sebuah ujian adalah refleksi dan inovasi. Kadangkala ujian yang datang itu bukanlah ujian dalam arti tantangan untuk bisa menaikkan derajat kita, melainkan sebuah peringatan agar kita manyadari akan kekurangan dalam langkah kita. Kalau ini yang terjadi maka seharusnya kita segera merefleksi, mencari di mana kesalahan kita dalam mencari langkah.

Ada pula datangnya sebuah ujian adalah untuk membuat kita agar lebih kreatif lagi. Meminta diri kita untuk bergerak lebih maju lagi. Ini sebenarnya sebuah ujian yang memberikan petunjuk untuk bisa lebih baik. Atau dalam arti menunjukkan bahwa diri kita telah naik satu langkah lebih baik dari sebelumnya. Tentu saja jika ini yang terjadi maka diperlukan tenaga ekstra untuk berusaha lebih giat lagi. Sebab semakin tinggi tingkatan kita maka ujiannya pun semakin berat.

Untuk membedakan dua ujian ini sebenarnya tidaklah terlalu sulit jika kita mau rendah hati. Kita berusaha melihat apa yang telah kita lakukan dan apa yang akan kita lakukan. Kita tidak harus memaksakan kehendak diri kita untuk menyatakan bahwa apa yang kita lakukan dan apa yang akan kita lakukan adalah benar. Akan tetapi, sebaiknya kita harus selalu menimbang-nimbang itu semua setiap saat. Barangkali sekarang kita berpikir bahwa itu baik tapi tidak pada lain waktu. Dan kita tidak perlu gengsi untuk mengakui jika hal itu memang tidak baik. Dengan rendah hati kita harus rela mengubah menuju yang lebih baik.

Oleh karena itu, sudah semestinya kita tidak berpandangan picik dan egois. Pikiran kita harus dirubah dan mulai membuka hati dan pikiran untuk menerima yang baik. Sayyidina Ali r.a. pernah berkata bahwa kita jangan melihat siapa yang mengatakan tapi lihatlah apa yang dikatakan. Tentu saja seorang pencuri tidak akan mau memiliki anak yang juga pencuri. Bahkan tak jarang kita temui orang-orang yang berprilaku amoral tapi ketika mewejang orang lain sangat baik.

Artinya apa? Hidup ini penuh tantangan. Kerikil yang menghadang kita adalah tantangan agar kita mau merefleksi diri dan terus berinovasi (move on). Mengambil hikmah dari setiap ujian adalah kata kunci untuk bisa bergerak lebih maju. Saya ingat sebuah pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman itu bukanlah apa yang terjadi padamu, tapi apa yang kamu lakukan terhadap yang terjadi. Dengan demikian, kitalah yang dituntut aktif untuk bergerak menciptakan kebaruan. Jangan sampai kita hanya menjadi objek dari setiap yang terjadi. Ujian adalah warna kehidupan agar kita bisa membedakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun