Mohon tunggu...
syaifullah
syaifullah Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Pensil

Goresan pensil pikiran tak terhapus jaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maaf Itu Bukan Untukmu

9 Januari 2021   10:51 Diperbarui: 9 Januari 2021   11:02 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta itu memang telah tumbuh bertahun-tahun sudah

Betapa hati banyaklah meresapi rasa yang singgah 

Dari satu penghianatan menuai jentik-jentik kebencian

Akankah cinta tetap kokoh bertahan dalam badai kedustaan 

Bertahan sayang kapal tengah masuk lingkaran gelombang

Lihat anak-anak masih tetap senang bermain di buritan

Akankah kau kemas mainan mereka kedalam kotak penyimpanan

Mengharap mereka tertidur saat lumba-lumba tampak di lautan

Banyak kesalahan tak pelak menjadikan kita menghakimi janji

Airmata tak cukup dijadikan sebagai penghapus dosa ini

Bermohonlah kala raga sudah merasa terlanjur hina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun