Mohon tunggu...
syaifullah
syaifullah Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Pensil

Goresan pensil pikiran tak terhapus jaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Na... na... na...

7 Januari 2021   08:41 Diperbarui: 7 Januari 2021   08:47 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam yang di guyur hujan ini aku bersenandung na ... na ... na ...

Gemericik air yang jatuh dari ujung atap rumah berbunyi na ... na ... na ...

Denting gelas beradu sendok diadukan kopi hangat

Tak tampak bintang di langit pekat bersinar

Bulan berselimut awan hitam dia mengumpat

Na ... na ... na ... na ... sambil jemariku menari di layar sentuh ini

Kutuliskan isi hati yang lama tidak berbagi mimpi

Melukis malam dingin sendiri tanpa ada ketujuh warna pelangi

Hitam hanyalah hitam dan percik putih seperti buih

Bagai air hujan yang kembali setelah menghantam bumi

Bayangkan yang disana resah menahan rindu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun