Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Vietnam memang belum mencapai skala besar seperti perang dagang AS-China, tetapi ketegangan perdagangan antara kedua negara patut diperhatikan. Berikut beberapa poin penting dan komentar terkait isu ini:
1. Latar Belakang Ketegangan Perdagangan AS-Vietnam
- Ekspor Vietnam ke AS melonjak dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah AS memberlakukan tarif tinggi terhadap produk China. Banyak perusahaan memindahkan produksi ke Vietnam untuk menghindari tarif, membuat Vietnam menjadi "pemenang" perang dagang AS-China.
- AS menuduh Vietnam melakukan praktik perdagangan tidak adil, seperti devaluasi mata uang (dong) dan subsidi industri lokal, yang dianggap merugikan perusahaan AS.
- Pada tahun 2020, AS menyelidiki Vietnam terkait tuduhan penghindaran bea masuk (circumvention) pada produk baja dan surya yang sebenarnya berasal dari China tapi dikirim melalui Vietnam.
2. Respons Vietnam
- Vietnam berusaha menghindari konflik terbuka dengan AS karena AS adalah pasar ekspor terbesarnya (sekitar 30% ekspor Vietnam ditujukan ke AS).
- Pemerintah Vietnam telah menyesuaikan kebijakan nilai tukar dan berkomitmen untuk mematuhi aturan perdagangan internasional.
- Vietnam juga aktif menjalin kerja sama ekonomi dengan AS, termasuk impor besar-besaran komoditas seperti LNG dan produk pertanian AS untuk mengurangi defisit perdagangan.
3. Dampak pada Perekonomian Global & Regional
- Jika AS memberlakukan tarif atau pembatasan pada Vietnam, bisa mengganggu rantai pasokan global, karena Vietnam adalah basis produksi penting untuk elektronik, tekstil, dan sepatu.
- Negara-negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, atau Indonesia bisa diuntungkan jika perusahaan memindahkan produksi dari Vietnam.
- China juga memantau situasi ini, karena banyak produk China yang diekspor melalui Vietnam untuk hindari tarif AS.
4. Prospek ke Depan
- AS mungkin tidak akan memberlakukan tarif besar-besaran seperti pada China, karena Vietnam dianggap sebagai mitra strategis dalam mengimbangi pengaruh China di Asia Tenggara.
- Vietnam akan terus meningkatkan transparansi perdagangan dan berusaha memenuhi tuntutan AS untuk menghindari sanksi.
- Kerja sama ekonomi dan keamanan AS-Vietnam (termasuk dalam isu Laut China Selatan) akan mempengaruhi dinamika perdagangan mereka.
Kesimpulan
Perang dagang AS-Vietnam belum separah AS-China, tetapi ketegangan ini menunjukkan bahwa AS semakin ketat mengawasi praktik perdagangan negara-negara yang dianggap "manipulatif". Vietnam harus berhati-hati agar tidak menjadi korban berikutnya dalam kebijakan proteksionis AS. Di sisi lain, Vietnam tetap menjadi mitra penting bagi AS di Asia Tenggara, sehingga konflik besar mungkin bisa dihindari melalui negosiasi.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Vietnam akan berhasil menghindari eskalasi perang dagang dengan AS?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI