Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

New World

Swasembada Industri Pertahanan (76), Potensi Machine Learning

17 November 2024   03:42 Diperbarui: 17 November 2024   03:56 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dalam dunia yang semakin kompleks dan saling terhubung, teknologi pembelajaran mesin atau machine learning (ML) telah membuka cakrawala baru dalam berbagai sektor, termasuk industri pertahanan mandiri. 

Dengan kemampuan untuk menganalisis data dalam jumlah besar, mengenali pola, dan membuat keputusan berbasis algoritma, pembelajaran mesin menjadi komponen kunci dalam mengembangkan sistem pertahanan yang lebih canggih dan tangguh. 

Pada kesempatan kali ini Kita akan mengeksplorasi potensi pembelajaran mesin dalam mendukung kemandirian industri pertahanan, memberikan contoh nyata, membandingkannya dengan kasus global, dan menganalisis tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasinya.

Transformasi Pertahanan melalui Pembelajaran Mesin

Seiring berkembangnya ancaman di era digital, pendekatan tradisional dalam pertahanan menjadi semakin tidak memadai. Pembelajaran mesin menawarkan solusi melalui kemampuan adaptasinya yang dinamis. 

Dalam aplikasi militer, pembelajaran mesin dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas sistem senjata, memperkuat keamanan siber, dan mempercepat analisis intelijen. Sebagai contoh, teknologi autonomous drones yang menggunakan algoritma ML dapat menjalankan misi pengintaian tanpa campur tangan manusia secara langsung. Dengan kemampuan mengenali target berdasarkan citra satelit atau data video, drone ini menjadi alat penting dalam operasi militer modern.

Di sisi lain, ML juga dapat diterapkan dalam pemeliharaan prediktif peralatan militer. Misalnya, kendaraan tempur yang dilengkapi sensor berbasis IoT dapat mengirimkan data kondisi mesin secara real-time. 

Algoritma pembelajaran mesin kemudian menganalisis data ini untuk memprediksi kerusakan sebelum terjadi, sehingga meningkatkan efisiensi logistik dan mengurangi biaya pemeliharaan. Pendekatan ini telah diterapkan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat melalui program Predictive Maintenance Technology yang berhasil menurunkan tingkat kerusakan peralatan kritis secara signifikan.

Perbandingan dengan Negara Lain

Kemajuan dalam penerapan pembelajaran mesin dalam pertahanan tidak hanya terbatas pada negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Cina, tetapi juga merambah ke negara-negara berkembang. Sebagai perbandingan, India telah mengintegrasikan ML dalam proyek Artificial Intelligence in Defence (AID) untuk mendeteksi dan melacak ancaman lintas perbatasan. 

Sistem ini mengombinasikan data dari berbagai sumber, seperti radar dan kamera pengintai, untuk memberikan peringatan dini kepada pasukan di lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun