Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sistem Ekonomi Indonesia (126): Mengapa Sistem Ekonomi Agraris Masih Penting?

8 September 2024   20:27 Diperbarui: 8 September 2024   20:28 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Keamanan Pangan dan Ketahanan Ekonomi: Mengapa Sistem Ekonomi Agraris Masih Penting?

Di tengah arus globalisasi dan urbanisasi yang semakin cepat, perhatian terhadap keamanan pangan dan ketahanan ekonomi sering kali tersingkirkan oleh diskursus mengenai industri dan teknologi tinggi. Namun, di balik kemajuan tersebut, sistem ekonomi agraris tetap memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas pangan dan ketahanan ekonomi suatu negara. Dalam konteks Indonesia, sistem ekonomi agraris menawarkan landasan yang kokoh untuk menghadapi tantangan global dan domestik yang terkait dengan ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi.

Sistem Ekonomi Agraris: Definisi dan Signifikansi

Sistem ekonomi agraris adalah model ekonomi yang menempatkan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian. Dalam sistem ini, produksi pangan dan sumber daya alam dikelola dengan cara yang memprioritaskan keberlanjutan dan kemandirian. Berbeda dengan sistem ekonomi industri atau berbasis jasa, yang lebih menitikberatkan pada sektor manufaktur dan layanan, sistem agraris menekankan pentingnya pertanian dan pengelolaan sumber daya alam sebagai pilar utama.

Di Indonesia, sistem ekonomi agraris telah lama menjadi fondasi perekonomian. Sebagian besar penduduknya bergantung pada pertanian, baik sebagai petani maupun pekerja di sektor yang terkait. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian menyumbang sekitar 14% dari PDB Indonesia dan menyerap hampir 30% angkatan kerja (BPS, 2023). Meskipun kontribusinya terhadap PDB mungkin lebih kecil dibandingkan dengan sektor industri atau jasa, peran sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja dan menjaga keamanan pangan tidak bisa diabaikan.

Keamanan Pangan dan Ketahanan Ekonomi: Hubungan Keduanya

Keamanan pangan merujuk pada kondisi di mana semua orang memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi yang memadai untuk mendapatkan makanan yang cukup dan bergizi guna memenuhi kebutuhan kesehatan mereka (FAO, 2022). Ketahanan pangan, di sisi lain, berkaitan dengan kemampuan sistem pangan untuk tetap stabil dan memadai dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan bencana alam.

Ketahanan ekonomi, sementara itu, mengacu pada kapasitas suatu negara untuk menghadapi dan pulih dari guncangan ekonomi. Sistem ekonomi yang kuat dan beragam dapat membantu negara menghadapi krisis dengan lebih baik. Sistem ekonomi agraris berperan penting dalam hal ini dengan menyediakan pangan yang cukup dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan yang bisa jadi rentan terhadap fluktuasi harga global.

Perbandingan dengan Sistem Ekonomi Industri dan Jasa

Sistem ekonomi industri, yang menekankan pada manufaktur dan produksi barang, sering kali dianggap lebih modern dan efisien. Negara-negara dengan sistem ini, seperti Jerman dan Jepang, memiliki sektor industri yang sangat maju dan dapat menghasilkan barang-barang dengan nilai tambah tinggi. Namun, ketergantungan yang tinggi pada sektor industri dapat membuat negara-negara ini lebih rentan terhadap krisis global, terutama jika ada gangguan dalam rantai pasokan atau fluktuasi harga bahan baku.

Di sisi lain, sistem ekonomi berbasis jasa, yang mengutamakan sektor-sektor seperti keuangan, teknologi, dan layanan, menawarkan fleksibilitas dan potensi pertumbuhan yang besar dalam konteks ekonomi global. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris memiliki ekonomi berbasis jasa yang sangat maju. Namun, ketergantungan pada sektor ini sering kali mengabaikan stabilitas pangan dan ketahanan ekonomi dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun