Mohon tunggu...
Syaifuddin Sayuti
Syaifuddin Sayuti Mohon Tunggu... Dosen - blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

email : udin.sayuti@gmail.com twitter : @syaifuddin1969 IG: @syaifuddin1969 dan @liburandihotel FB: https://www.facebook.com/?q=#/udinsayuti69 Personal blog : http://syaifuddin.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tolak Razia Dubur Anak Jalanan!

21 Januari 2010   01:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_57926" align="alignright" width="350" caption="Ilustrasi"][/caption] Negeri ini makin aneh-aneh aja tampaknya. Buntut dari terbongkarnya aksi sodomi plus mutilasi oleh lelaki bernama Babe, terdengar kabar mengejutkan bakal ada razia dubur anak jalanan! Waduh, dubur kok dirazia.. Makin lama banyak hal gak penting diurusin sama negara. Padahal banyak hal penting menanti penangananan, misalnya kasus Lanjar yang dijadikan terdakwa setelah istrinya tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Karanganyar, Jawa Tengah. Atau kasus pencurian randu yang mengusik rasa keadilan kita. Hanya gara-hara mengambil sisa randu seharga 10 ribu perak, pelaku mesti dijebloskan ke penjara. Lebih baik aparat hukum menyelesaikan persoalan ketimpangan hukum itu. Daripada melakukan razia dubur anak jalanan yang jelas-jelas melanggar HAM. Apa pasalnya coba harus merazia dubur? Kalau lah mereka menjadi korban kekerasan seksual di jalanan, bukan berarti kita mencurigainya lalu memeriksa dubur si anak jalanan. Berlebihan banget saya rasa! Dubur dan juga benda-benda tertutup di tubuh kita adalah hak penuh milik diri kita. Kita yang memenejnya, mulai dari membersihkan atau menjaganya. Apa kewenangan  pemerintah melakukan tindakan tak sepatutnya itu? Apakah dengan memeriksa dubur anak jalanan, kita bisa melindungi mereka dari kekerasan seksual yang tiap hari mengancam di jalanan? Apakah hasil pemeriksaan itu nantinya hanya akan dijadikan catatan statistik saja? Atau digunakan untuk mengambil kebijakan besar soal perlindungan anak jalanan dari kejahatan seksual? Tak ada yang bisa memastikan. Makanya saya sependapat dengan Komnas Perlindungan Anak yang menolak  rencana razia dubur anak jalanan. Selain tidak etis, aksi tersebut hanya menimbulkan pro-kontra saja. Seolah-olah kita melindungi mereka, padahal juga melakukan pelecehan itu sendiri. Sudahlah, jangan lakukan aksi konyol di negeri yang sudah konyol ini! Lebih baik pikirkan cara menarik mereka dari jalanan dan berikan bekal ketrampilan dan pendidikan yang layak, agar bisa dijadikan modal menjadi manusia mandiri. Waduh bahasa saya laksana kuliah P-4 jaman dulu itu. *gambar diambil dari sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun