Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta 2
Syaifud Adidharta 2 Mohon Tunggu... Kompasianer -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ada Bom Waktu di Wonosobo dan Temanggung – Jawa Tengah

8 Maret 2014   22:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:08 9678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selanjutnya di abad 21 ini, Gunung Sindoro sempat kembali menghawatirkan banyak jiwa disekitarnya, termasuk membuat panik kedua pemerintahan daerah, kabupaten Wonosobo dan Temanggung, yaitu pada bulan November 2011 kembali semburan asap solfatara di beberapa tempat pada dinding dan dasar kawah utama. Aktivitas kegempaan juga mengalami peningkatan sejak bulan November 2011.

Lalu di bulan Desember 2011 PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) meningkatkan status Gunung Sindoro dari Aktif  Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II), terhitung mulai 5 Desember 2011 pukul 20.00 WIB.

Peningkatan aktivitas Gunung Sindoro teramati dengan meningkatnya aktivitas kegempaan dan visual, terutama Gempa Vulkanik Dalam dan Vulkanik Dangkal. Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal mulai meningkat bulan November 2011, dan cenderung mengalami peningkatan hingga Desember 2011.

Dan dari Hasil dua kali pengamatan visual dan pengukuran suhu di kawah puncak pada beberapa titik di sekitar kawah, yaitu tanggal 26 November 2011, dan 2 Desember 2011, menunjukkan adanya kepulan asap dari fumarol dengan temperatur rata-rata sebesar 75 °C pada 26 Oktober, dan 95 °C pada 2 November. Pada tanggal 2 November tinggi asap fumarol sudah melewati bibir kawah gunung (sekitar beberapa puluh meter) dengan tekanan asap lemah-sedang. Akan tetapi pada tanggal  30 Maret 2012, Gunung Sindoro terjadi berulangkali semburan asap solfatara di beberapa tempat pada dinding dan dasar kawah utamanya hingga sekarang, walau terbilang kecil, namun membahayakan.

Gunung Sindoro dipandang oleh para ahli mempunya potensi letusan yang sangat dasyat dan bisa mendatangkan dampak berat bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Sindoro. Kalau melihat data yang ada, memang dulu Gunung Sindoro pernah meletus, tetapi hanya dalam kategori letusan freatik, atau jenis letusan gunung dalam bentuk abu dan asap yang berada di sekitar kawah. Untuk mencegah meletusnya pada Gunung Sindoro, maka para ahli terus mengumpulkan data dan memantau perkembangan seismik dari waktu ke waktu.

Maka hal tersebut sangat penting untuk dijadikan sebagai pondasi dalam membentuk prediksi meletusnya Gunung Sindoro. Dan masyarakat yang tinggal disekeliling Gunung Sindoro tentu tak pernah menginginkan terjadinya letusan tersebut, sebab mereka tak mau menjadi korban dari gunung meletus yang pernah terjadi pada Gunung Sinabung dan Gunung Kelud beberapa waktu lalu.

Memang jika melihat riwayat sejarah Gunung Sindoro di masa lalu belum pernah membuat bencana dengan letusan besar, namun demikian bukan berarti kemungkinan terjadinya letusan Gunung Sindoro tidak ada, besar kemungkinan letusan Gunung Sindoro bisa lebih dasyat dari letusan Gunung Sinabung dan Gunung Kelud. Dan diperkirakan oleh para ahli gunung berapi, apabila Gunung Sindoro meletus maka besar kemungkinan puncak Gunung Sindoro akan terangkat kuat dengan adanya dororongan vulkanik yang lebih kuat didalamnya. Karena puncak kawah yang ada saat ini kecil dan sekitarnya mulai tertutup material kawah yang membeku dan membentuk dinding vulkani beku.

Keberadaan Gunung Sindoro sampai saat ini semestinya tetap menjadi pantauan serius oleh kedua pemerintahan daerah, yaitu pemerintah kabupaten Wonosobo dan kabupaten Temanggung. Mengingat Gunung Sindoro adalah salah satu gunung berapi yang sifatnya bagaikan boom waktu siap meledak dasyat menimpa kedua kabupaten tersebut sewaktu-waktu tidak terdeteksi.

******

Ditulis oleh : Syaifud Adidharta - (Syaifud Adidharta - Edisi 2)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun