Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta
Syaifud Adidharta Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebebasan Hong Kong Surganya Para TKI/TKW

3 Juni 2011   16:28 Diperbarui: 21 Juli 2017   07:58 53349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hong Kong resminya Daerah Administratif Khusus Hong Kong yang merupakan satu dari dua Daerah Administratif Khusus dari negara Republik Rakyat Cina (RRC), satunya lagi adalah Makau. Pada tanggal 1 Juli 1997, daerah ini secara resmi diserahkan oleh pemerintah Britania Raya kepada Republik Rakyat Cina.

Sebelum diserahkan pada tahun 1997, Hong Kong adalah koloni Britania Raya. Di bawah kebijakan Satu Negara Dua Sistem ciptaan Deng Xiaoping, Hong Kong menikmati otonomi dari pemerintah RRC seperti pada sistem hukum, mata uang, bea cukai, imigrasi, peraturan jalan yang tetap berjalan di jalur kiri. Urusan yang ditangani oleh Beijing adalah pertahanan nasional dan hubungan diplomatik. Otonomi ini berlaku di Hong Kong (minimal) untuk 50 tahun dihitung dari tahun 1997.

Hong Kong dengan sejuta keindahan dan kemewahan membuat banyak orang di dunia ingin merasakan untuk dapat tinggal disana. Sebuah daerah yang memiliki hak istimewah tersendiri di bagian negara RRC, Hong Kong adalah sebuah daerah yang juga memiliki berbagai kebebasan yang luar biasa diatas kebebasan Liberal. Tidak jarang banyak orang yang senang hidup di alam kebebasan tanpa batas, pastilah akan berminat sekali tinggal di Hong Kong, baik untuk bekerja, pendidikan, besnis, belanja maupun menjadi warga tetapnya. Hal inipun tidak jarang pula bagi warga Indonesia sangat meminati tinggal di Hong Kong, khususnya para calon TKI/TKW.

[caption id="attachment_112090" align="aligncenter" width="651" caption="TKI/TKW Bebas Berbuat Apa Saja Di Hong Kong"][/caption]

Banyaknya minat para calon TKI/TKW untuk bisa bekerja di Hong Kong adalah besarnya nilai gaji yang bakal didapat, selain itu adanya kebebasan yang luar biasa di sana dalam berbagai hal. Berapapun biaya yang harus dikeluarkan oleh para calon TKI/TKW yang diberlakukan oleh para penyalur tenaga kerja, buat TKW kebanyakkan tidak mempermasalahkan, karna dalam setahun saja modal yang dikeluarkan berapapun besarnya pasti akan cepat kembali. Itulah sebagian banyak pendapat para TKI/TKW yang masih bekerja di Hong Kong.

Para TKI/TKW sangat meminati Hong Kong sebagai tempat tujuan bekerjaanya memang di daerah ini memiliki perbedaan yang jauh dari daerah-daerah di negara jiran lainnya. Selain memiliki kebebasan yang luar biasa, Hong Kong juga menjunjung tinggi hak azasi manusia serta ketegasan dalam penindakan hukum yang berdasarkan laporan langsung dari para korban pelanggaran hukum.

Namun sangatlah disayangkan Hong Kong sejak menjadi daerah tujuan bagi para TKW untuk bekerja, tidaklah sedikit sebagian para TKW melakukan berbagai kegiatan yang tidak baik diluar tujuannya untuk mencari nafkah secara halal. Sebagian banyak para TKW banyak melakukan tindakan yang justru menghilangkan budaya sosial kepribadiannya yang santun dan bermoral. Ini terbukti dari berbagai keterangan langsung oleh para mantan-mantan TKW Hong Kong yang sudah tidak bekerja lagi di Hong Kong, bukan itu saja bukti ini juga terlansir nyata dari berbagai media di Hong Kong.

"Orang-orang inilah yang membuat pandangan orang menilai TKW di Hong Kong itu sungguh sangat hina dan tercela. Padahal tidak semua orang yang jadi TKW HONGKONG (khususnya) sedemikian. Mereka bener-benar bekerja keras di Hong Kong untuk modal usaha, membantu orang tua dan lain-lain. Akan tetapi  karena orang inilah nama TKW di HONGKONG menjadi jelek."

Banyak TKW di Hongkong "Nikah" Sesama Jenis

Surabaya (ANTARA News) – Sejumlah tenaga kerja wanita asal Indonesia (TKW) yang bekerja di Hongkong dalam setahun terakhir mulai banyak yang terjangkiti “pernikahan” sesama jenis (lesbian).

[caption id="attachment_112091" align="alignleft" width="218" caption="Sepasang TKW Sama Jenis Bergaya Pria Maco"][/caption]

Tania Roos, salah seorang TKW asal Malang dalam surat eletroniknya kepada ANTARA News di Surabaya, Senin, menjelaskan bahwa perkawinan lesbian mulai marak setahun terakhir dan awalnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun