Di Antara Derai Aku di Karawang-Bekasi
Di tengah hening yang menggema, aku berdiri,
Aku, sebatang tubuh yang terbuang,
di antara darah yang tumpah di tanah Karawang-Bekasi.
Karawang-Bekasi, jejak langkah perjuangan,
ketika rindu membakar tanpa kata.
Pagi datang dengan awan penuh cerita,
derai-derai cemara, merayakan waktu yang tak kembali.
Derai-derai Cemara, bayangmu menari di tiap langkah,
kepergianmu tak sempat kami tangisi,
karena di sini, hidup berjalan dengan luka.
Aku, di antara mereka yang terbaring,
tanpa suara, tapi kami hidup di setiap helaan nafas yang hilang.
Aku, yang dulu berdiri dengan gagah,
sekarang hanya bayang di tanah merah ini.
Di antara derai dan debu, aku kembali merindu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI