Kupadangi lekat-lekat rupanya yang secara samar-samar, sepertinya aku pernah melihatnya. Ia tersenyum ke arahku dengan sangat lebar.
Sayup-sayup kudengar wanita itu berkata sambil melihat ke arah dua pria di sebelahnya dengan masih mengumbar senyuman.Â
"Lihat, ia sudah besar dan semakin mirip dengan ibunya. Tentu. Ia adalah pengganti yang sepadan. Ia jauh lebih muda dan segar. Mereka pasti tidak akan merasa kehilangan perempuan itu lagi kalau gadis ini ikut dengan kita."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!