Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Di Rumahku, Pagi Itu Kau Datang

19 Agustus 2020   20:28 Diperbarui: 20 Agustus 2020   16:07 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Photo by Himanshu Singh Gurjar on Unsplash

Pagi itu kau datang
hujan baru reda semalam
percik air di daun dan
rembesannya di pori-pori tanah
suasana tenang
di atas rak sepatu hanya ada milikku

pagi itu kau datang
di pekarangan basah yang baru kusapu
lalu ke beranda dan mengetuk pintu
mengucapkan selamat pagi
dan maaf aku sedang mencari alamat

dengan siapa?
hanya tersesat
dengan tubuh basah dan kesepian
yang kau gendong di punggung

kupersilakan kau masuk,
kautaruh sepatumu di rak sepatuku
lalu duduk di kursi tua itu
memandang sekeliling;
foto lama berdebu, dinding bercat luntur
karpet dengan tumpahan kopi
dan meja tamu yang menawarkan kehampaan

pagi itu kau datang
saat kukatakan sudah lama tak ada tamu
mau ke mana?
mencari rumah
rumah siapa?
lupa

kubawakan kau teh hangat
karena hanya itu yang kupunya
lalu memintamu melepas kesepian
yang kaukenakan
aku menyimpan banyak kesepian di lemariku
mereka tak berguna

pagi itu kau datang
dan aku mulai terbiasa bicara
mau ke mana?
mencari rumah
rumah siapa?
lupa

pagi itu kau datang
dan kukatakan kau boleh tinggal
di rumah sempit dan tua ini
tapi cukup nyaman
saat kau datang
dan aku mengeluarkan seluruh kesepian
dari dalam lemariku,
membersihkan foto-foto lama
mengganti beberapa dengan foto baru,
mengecat ulang dinding dengan warna lain,
mencuci karpet dan menghias meja tamu
dengan karangan bunga

pagi itu kau datang
dan kita mulai sarapan bersama,
sampai kapan?
sampai kau sadar kalau aku
hanya tamu

sementara aku mulai suka
melihat langit malam
membayangkan bintang-bintang sebagai
hari yang kulalui sampai kau tiba

pagi itu kau datang
sampai seseorang dengan lengan yang ramai
mencarimu ke rumahku
saat ia datang
dan aku sadar kau adalah seorang tamu

malam itu kau pulang
tanpa membawa kesepian
yang kau titipkan padaku
dan saat pagi tiba, aku selalu berbisik di udara:
kapan-kapan kunjungi kesepian kita,
alamat rumahku masih sama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun