Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebuah Keinginan untuk Melihatmu Menikah

29 Februari 2020   08:03 Diperbarui: 29 Februari 2020   07:58 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram.com/kulturtava

Kamu memiliki kemampuan yang tidak saya miliki: kamu menarik dan melupakan.

Kamu bisa jatuh cinta dengan laki-laki yang terlalu pintar, dan saya rentan mengasihi pada apa yang tidak bisa saya miliki. Seperti bulan di matamu. Yang lembut. Saya es batu di musim panas. Yang mencair untuk menghibur diri. Dan lenyap sebagai airmata seorang bocah.

Saya punya sebuah permintaan: menikahlah.
Cepat atau lambat kamu memerlukan tangan lain untuk menyapu sesuatu yang tertinggal di wajahmu, gurat kelelahan dan kecemasan itu. Beban kerja dari dalam kepalamu. Kamu juga memerlukan alasan yang lebih masuk akal untuk membersihkan debu dari layar ponsel. Seseorang yang mengingatkanmu untuk sarapan saat kamu terlambat membaca pesan atau menyadari kalau hari sudah siang.

Seorang laki-laki dengan lengannya yang hangat seperti tungku atau cerobong asap. Kata-katanya kalimat dalam buku motivasi. Dia yang berada di balik pintu dengan wajah bersalah. Karena ada dia, kamu jadi harus pulang. Dia yang menyesal. Semenyesal saya. Kenapa saya bukan dia.

Tapi menikahlah. Sungguh. Karena saya memiliki kemampuan yang tidak kamu miliki:
saya mudah mengingat dan memaafkan. Meski gampang dilupakan.

Saya bisa mengasihi perempuan yang terlalu pintar. Dan kamu rentan untuk dimiliki oleh orang lain. Seperti matahari di musim panas. Saya adalah es batu yang mencair untuk menghibur diri. Kadang-kadang lenyap sebagai airmata laki-laki dewasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun