Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Sepuluh Tahun Setelah Pergi ke Warung

11 Juni 2019   06:48 Diperbarui: 11 Juni 2019   21:05 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.peakpx.com

Namun setelah sepuluh tahun berlalu. Saya kembali lagi ke kampung sebagai manusia miskin yang sudah ditumbuhi uban dan sangat kesepian. Ibu saya sudah tiada. Saya merasa benar-benar sudah kehilangan semuanya.

Saya habiskan waktu dua hari untuk menangis. Perjalanan yang panjang membuat mata saya kelilipan. Sesudah itu saya kembali ke jembatan itu lagi untuk menemuinya setelah sekian lama.

"Selamat senja," katanya, "cuacanya bagus."

Saya menggeleng, "Kamu tidak malu punya seorang kenalan seperti saya?" tanya saya ketika hari telah beringsut senja.

"Kenapa malu?"

"Karena saya benar-benar orang susah."

"Sejak awal bagi saya hartamu tidak penting. Selama kamu selalu berada di sisi saya, sebenarnya itu jauh lebih dari cukup." Dia membalas. Jari-jarinya sudah tidak lagi memegang dan mengelupas kelopak-kelopak bunga.

"Sudah berpuluh-puluh tahun. Kamu tidak bosan mengenal orang seperti saya?"

"Kalau diingat-ingat, apakah saya pernah membuatmu ragu?"

Pertanyaannya membuat saya terdiam. Kembali saya pandangi aliran air sungai yang ada di bawah kami. Yang tidak pernah surut. Namun saya sadar, saya tidak pernah mampu menemukan kalimat yang tepat untuk menyatakan perasaan saya kepadanya.

"Tidak. Kamu tidak pernah membuat saya ragu. Keraguan itu datang dari dalam diri saya sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun