Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Sepuluh Tahun Setelah Pergi ke Warung

11 Juni 2019   06:48 Diperbarui: 11 Juni 2019   21:05 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.peakpx.com

Pertanyaannya membuat saya kembali bungkam sejenak. Saya pandangi lagi aliran air sungai yang ada di bawah kami.

"Karena air di sungai ini tidak pernah surut," jawab saya.

"Apa maksud kamu?" Dia masih bingung.

"Bukan apa-apa. Saya masih cinta kamu. Tapi saya harus pergi ke warung lagi untuk membeli rokok."

"Sekarang?"

"Iya. Kamu mau ikut saya?"

"Tidak. Saya akan di sini saja."

"Kenapa?"

"Saya sedang menunggu calon suami saya. Dia pergi ke warung untuk membeli rokok."

Sejak mengetahui dia sudah punya calon suami pada sore hari yang mendung di jembatan itu, saya tidak pernah berjumpa dia lagi. Sehabis membeli rokok di warung, saya kembali berangkat meninggalkan kampung. Saya tinggalkan sepucuk surat untuknya  yang saya serahkan pada ibu saya yang sudah pikun. Saya tidak banyak permohonan. Harapan saya masih sama; saya hanya berharap dia mengerti. Mungkin saya tidak akan kembali

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun