Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Ziarah

27 Juli 2019   06:54 Diperbarui: 27 Juli 2019   19:52 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: gentlemint.com

Tetapi suatu hari, dia datang pada masa yang berlainan. Dia tiba awal pagi. Masih dengan mantel hitam yang sama. Penjaga kubur baru selesai membersihkan kubur istrinya.

"Masih agak pagi," kata penjaga kubur itu dengan suara cukup keras.

Lelaki itu memandangnya dengan senyuman kecil untuk membalasnya. Penjaga kubur mendekati lelaki itu. "Bagaimana keadaanmu hari ini?" dia bertanya.

"Masih seperti biasa, buruk." Lelaki itu menjawab dengan mukanya yang senantiasa datar hampir tanpa ekspresi, selain senyuman kecil yang kadang-kadang dia lemparkan.

"Anda biasanya tidak datang sepagi ini," kata penjaga kubur itu, "tidak pergi bekerja?" tambahnya.

"Tidak. Saya telah rehat untuk masa yang lama. Lebih tepat selepas istri saya mati."

Selepas menunaikan ziarah ke kubur istrinya, setelah menunaikan ritual menangis, penjaga kubur mengajak lelaki itu pergi berkeliling komplek pekuburan.

"Kematian itu adalah cantik bagi mereka yang sudah siap," katanya, memberi isyarat kepada lelaki itu untuk memandang sekeliling makam hijau, yang baginya cantik.

"Tetapi kehilangan tidak pernah begitu."

"Mungkin Anda betul, tetapi kematian mengajar kita arti cinta yang lebih besar, seperti cinta Anda kepada istri Anda." Dia melihat kepada lelaki yang diam itu. "Selain daripada cinta, adakah sebab lain yang membuat Anda secara rutin melawat ke kuburnya?"

Lelaki itu berhenti dari jejaknya. Dia menelan ludahnya. Dia menghembuskan nafas pada pagi-pagi dengan wangi bunga kenanga yang merupakan ciri khas pekuburan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun