Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Sebuah Usaha Memaknai Hidup

7 Mei 2019   08:21 Diperbarui: 8 Mei 2019   17:12 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by pexels

"Aku wanita yang kaulihat di lampu merah."

Aku semakin heran.

"Aku lelaki di dalam mobil yang menabrak motormu. Aku penjual sayur keliling yang disukai oleh istrimu. Aku juragan kontrakanmu. Aku istrimu. Aku anakmu"

"Maksudmu?'

"Aku adalah dirimu. Kamu adalah aku."

"Kau orang gila!"

"Bukan aku. Tapi kau. Kau yang memang gila. Dan kita hanyalah sekumpulan pribadi yang kau ciptakan sejak kau kehilangan istri dan anakmu. Ayolah. Kita sudah mengulangi ini setiap hari.

***
Di salah satu ruangan rumah sakit jiwa, seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan sedang menatap sendu ke arah mata anaknya yang memandang kepada kekosongan. Mengelus-elus rambutnya yang agak berantakan dan kusam. Seperti tidak pernah menggunakan shampoo selama berbulan-bulan atau bahkan mungkin bertahun-tahun.

"Ayo makan dulu." Dia mendekatkan sendok berisi bubur ke mulut anaknya yang sebenarnya sudah dewasa.

"Nggak mau!" Anaknya berpaling dan menutup mulut rapat-rapat.

"Jangan gitu, Nak. Kamu mau Rita sedih?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun