"Aku wanita yang kaulihat di lampu merah."
Aku semakin heran.
"Aku lelaki di dalam mobil yang menabrak motormu. Aku penjual sayur keliling yang disukai oleh istrimu. Aku juragan kontrakanmu. Aku istrimu. Aku anakmu"
"Maksudmu?'
"Aku adalah dirimu. Kamu adalah aku."
"Kau orang gila!"
"Bukan aku. Tapi kau. Kau yang memang gila. Dan kita hanyalah sekumpulan pribadi yang kau ciptakan sejak kau kehilangan istri dan anakmu. Ayolah. Kita sudah mengulangi ini setiap hari.
***
Di salah satu ruangan rumah sakit jiwa, seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan sedang menatap sendu ke arah mata anaknya yang memandang kepada kekosongan. Mengelus-elus rambutnya yang agak berantakan dan kusam. Seperti tidak pernah menggunakan shampoo selama berbulan-bulan atau bahkan mungkin bertahun-tahun.
"Ayo makan dulu." Dia mendekatkan sendok berisi bubur ke mulut anaknya yang sebenarnya sudah dewasa.
"Nggak mau!" Anaknya berpaling dan menutup mulut rapat-rapat.
"Jangan gitu, Nak. Kamu mau Rita sedih?"