Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cermin | Caraku Mencintaimu, Wulan

17 Januari 2018   22:27 Diperbarui: 24 Februari 2019   12:17 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tak tahu bagaimana kabarmu setelah terakhir kali kita bertemu, perempuan yang namanya hanya kutahu lewat name-tag di dada. Malam ini aku ingin membuat sebuah pengakuan yang sedikit memalukan. Aku selalu mencarimu setelah hari itu.

Ini kisahku, tentang si penjaga minimarket bandara yang jatuh hati padamu, perempuan yang setiap hari membeli sebotol mineral dan sebungkus roti rasa cokelat di tempat kerjaku. Aku selalu ingin menyapamu tiap kali kamu datang, namun selalu kuurungkan niat karena sepertinya kamu adalah tipe orang yang tak banyak bicara, termasuk pendiam. Jujur, aku hanya takut diabaikan. Namun hari itu, Senin, 13 November  2017 kuberanikan diri  untuk mengajakmu bicara, akhirnya aku bisa mendengar suara lembutmu untuk pertama kalinya. Rasanya juga sangat menyenangkan bisa melihat senyuman di bibirmu mengembang.

Rabu, 15 November 2017 untuk pertama kalinya kamu mau menyapaku dengan senyuman tulus di bibirmu. Aku sangat bahagia. Tapi mengapa setelah hari itu kita tak lagi pernah bertemu? Bahkan di tempat kerjamu yang kulewati setiap hari, aku tak bisa menemukanmu. Setelah itu aku memutuskan untuk memberikan diriku sedikit penyadaran. Bahwa tak semua hal indah yang kutemukan  bisa kumiliki dan kubawa pulang. Mungkin memang benar, cara terbaik untuk mencintai seseorang adalah dengan mendoakan. Sebab doa adalah bentuk cinta yang paling rahasia. Hingga hari ini, Wulan, aku selalu mendoakanmu di mana pun kamu berada agar kamu selalu nyaman dalam lindungan Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun