Mohon tunggu...
Syahrul Gunawan
Syahrul Gunawan Mohon Tunggu... Aktor - Jurnalis

Jurnalis dan penulis web

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Membuat Blondies Puree Wortel, Kue Kering dan Jahe Gajah sebagai Solusi Makanan Sehat Keluarga

22 Oktober 2021   05:19 Diperbarui: 23 Oktober 2021   09:17 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Baureno berada di Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur. Desa ini berbatasan dengan Kecamatan Kepohbaru dan Kecamatan Kanor di Kabupaten Bojonegoro, Kecamatan Plumpang di Kabupaten Tuban, serta Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Jumlah penduduknya saat ini berjumlah sekitar 81.000 - 81.550 jiwa. Mayoritas masyarakat memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peternak.

Desa Baureno pernah memenangkan ajang perlombaan di bidang lingkungan hidup pada "Gerbang Bojonegoro Bersinar 2015". 

Meskipun demikian, hasil observasi Tim Pengusul pada kegiatan KKN-PPM Universitas Negeri Surabaya tahun 2018 masih ditemukan sejumlah kendala seperti masih kurangnya pengolahan limbah rumah tangga yang dihasilkan per hari oleh masing-masing warga ( 0,7 kg sampah/KK/hari). 

Selain itu, terdapat juga kendala lain yaitu belum optimalnya peran serta dari warga dalam mewujudkan pendirian "Desa Hortikultura" sesuai dengan RPJM desa dan masih rendahnya pengetahuan warga desa akan multimanfaat pendirian "Desa Hortikultura".

Kendala tersebut rupanya dimanfaatkan oleh Tim Pengusul pada kegiatan KKN-PPM 2018 di Desa Baureno untuk memaksimalkan membangun "Desa Hortikultura" bersama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat (TPPKK), Karang Taruna, dan UMKM "Al-Firah", serta seluruh warga Desa Baureno Bojonegoro melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan.

Budidaya empon-empon menjadi target utama dalam mewujudkan "Desa Holtikultura". Empon-empon dipilih karena merupakan tanaman yang praktis dan memiliki manfaat yang besar. Secara khusus, empon-empon yang dibudidayakan adalah jahe gajah, jahe emprit, jahe merah, kunyit, kunyit putih, temulawak, kencur, lengkuas, dan paprika.

Perkembangan budidaya empon-empon menunjukkan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, di tahun kedua penelitian, deversifikasi produk herbal diintroduksikan kepada warga desa Baureno. Salah satu hasil diversifikasi produk herbal adalah blondies puree wortel dan kue kering dengan material tambahan jahe gajah. Tentunya selain menjaga citra kearifan lokal, bahan-bahan ini juga sangat baik untuk kesehatan karena memiliki kandungan gizi dan fitokimia yang tinggi. Berikut produk diversifikasi herbal yang diperkenalkan kepada warga desa Baureno:

Blondies Puree Wortel Jahe

Blondies atau blonde brownies telah menjadi bagian makanan penutup yang digemari masyarakat. Blondies memiliki ciri khas fudgy dan butterscotch. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Unesa untuk mengambangkan produk blondies dengan baluran kearifan lokal tanpa mengesampingkan peluang penjualan produk makanan sehat.

Blondies Puree Wortel Jahe/Dokpri
Blondies Puree Wortel Jahe/Dokpri

Bahan dasar blondies ini sama seperti pada umumnya yaitu tepung terigu. Akan tetapi, untuk menjaga keunikannya dari blondies lain dan untuk mengurangi resiko kesehatan, maka digunakan tepung terigu rendah protein. Oleh karena itu, masyarakat dengan segala usia dapat mengkonsumsi blondies ini tanpa khawatir dengan risiko kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun