Mohon tunggu...
Syahrul lutfianto
Syahrul lutfianto Mohon Tunggu... Lainnya - rahmatan lil alamin

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bencana New Normal?

26 Juni 2020   04:05 Diperbarui: 27 Juni 2020   00:57 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tahu wabah covid 19 ini sudah merebak begitu dashyatnya di Indonesia dan membuat masyarakat Indonesia siap atau tidak harus menghadapi wabah corona ini yang justru dimanfaatkan oleh kaum kapitalis (corona). Corona ini pun sudah dikapitalis sedemikian rupa dalam bidang varmasi yang panen luar biasa dari pandemic ini dan kapitalis global memanfaatkan dan mengontrol situasi corona ini untuk mengambil keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) mengajak kita membuka yang sebelumnya belum pernah dibuka. Memandang, merumuskan dan mengelola dengan prinsip dan formula yang sebelumnya belum pernah ditemukan dan dipergunakan.

Di dalam kutipan emha ainun najib menjelaskan bahwa new normal adalah bahasa kekuasaaan. “New Normal adalah kategori kata ajektif yang dewasa ini diperlakukan sebagai norma yang dipaksakan. Maka ia adalah bahasa kekuasaan. Idiom yang lahir secara klaim, fetakompli oleh Lembaga kekuasaan.

Normal, sebagaimana enak, wajar, nyaman, nikmat, lahirnya dari empirisme sosial, kesepakatan budaya, atau oleh proses waktu. Anda sangat baik kalau memberi makanan atau minuman baru, tapi jangan bilang itu “enak baru”. Enak tidak enaknya adalah hak orang yang merasakannya, bukan klaim orang yang memberikannya” https://www.caknun.com/2020/new-normal-itu-bahasa-kekuasaan/ di akses pada 20 juni 2020.

Sebenarnya cak nun sudah mengkritik pemerintahan sejak jaman presiden Suharto dan ini ada yang menarik dari wabah corona. Nah, dari kritikan ini sebenarya konsep new normal hanya berpihak kepada golongan tertentu, yang pasti ya kalangan ekonomi keatas. Peristiwa ini mungkin karena masyarakat indonesia sudah sangat terbiasa untuk tidak memiliki daya tahan terhadap kekuasaan elit atas. Jadi ya  sudah biasa menerima dengan lapang dada, atas apapun yang menimpa mereka.

Masyarakat Indonesia sudah tangguh dengan pemerintahan Indonesia. Karena hidup di Indonesia hidup sendiri, mencari duit sendiri, dan tidak ada yang melindungi. Di indonesi kan anda tidak dilindungi siapa-siapa, tidak dilindungi hukum, tidak dilindungi polisi, bahkan anda diancam, diteror, dan selalu dibikin susah oleh pemerintah. Tapi hasilnya adalah manusia Indonesia menjadi manusia yang penuh kemandirian dan penuh ketangguhan untuk menghadapi situasi seperti apapun seperti wabah corona ini. Masyarakat selalu memiliki jalan tersendiri agar bisa mandiri tanpa harus dituntun seperti Negara Negara lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun