Mohon tunggu...
Muhammad Syahrul
Muhammad Syahrul Mohon Tunggu... Insinyur - Millenials generation that will change the world for the better future

Future Enthusiast. Continuous Learner. iDevice Fanboys. Interest in Enterpreneur Things.

Selanjutnya

Tutup

Money

PLN, Raksasa Tidur di Bisnis Internet Indonesia

24 September 2019   11:57 Diperbarui: 24 September 2019   12:01 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Jika diibaratkan sebagai manusia, PLN punya fisik yang sehat, wajah yang menarik dan tubuh yang atletis. Selama ini, ia hanya memanfaatkan semua aset itu untuk menjadi pemain basket sebagai sumber penghasilan. Namun belakangan, ia menyadari bahwa semua asetnya itu bisa digunakan untuk mencari sumber penghasilan yang lain. Menjadi model iklan. Apalagi dengan era internet, model iklan berpotensi memberikannya banyak tambahan penghasilan di masa depan. Maka kesempatan menjadi pemain basket sekaligus model iklan dengan aset yang dimiliki layak untuk dicoba.

***

Internet telah mendorong perubahan di semua lini kehidupan. Kita semua sudah merasakannya. Namun bila berkaca pada sejarah, semua ini baru awal dari revolusi yang ditimbulkan internet. Dulu, ketika listrik menjadi pemicu revolusi industri 2.0, butuh waktu lebih dari 100 tahun hingga seluruh industri menjadi matang dengan listrik seperti saat ini.

Sementara internet, baru berumur tak lebih dari 30 tahun sejak ditemukan pertama kali oleh ARPANET.

Potensi ekonomi dari gelombang perubahan oleh internet masih sangat besar. 

Kue internet terlalu besar bila hanya dinikmati oleh segelintir perusahaan. Kesempatan menjadi perusahaan dengan skala seperti Microsoft atau Google berikutnya masih terbuka lebar.

***

PLN adalah perusahaan milik negara. Inti bisnisnya adalah jualan listrik kepada pelanggan. rumah tangga dan korporasi. Jadi boleh dikatakan, sumber pendapatan hanya satu, hasil menjual listrik. PLN punya 9 anak perusahaan pun, inti bisnisnya adalah menopang proses yang dilakukan PLN dalam menjual listrik, mulai dari pembangkitan listrik, transmisi, hingga distribusi listrik ke pelanggan. Jadi bukan mendiversifikasi produk pada pelanggan. Bila dilihat dari kacamata ketahanan bisnis, kondisi ini riskan. Bila kemudian ada kompetitor masuk, pendapatan PLN akan tergerus dalam.

Walau memang, dengan model bisnis yang sama, untuk bersaing dengan PLN perlu modal seperempat dari total uang belanja negara Indonesia.

***

Jika kini PLN mencoba masuk ke bisnis penyedia layanan internet, langkah ini sangat strategis dan berorientasi masa depan. PLN paham bahwa ia memiliki aset infrastruktur yang begitu luas, bahkan bisa dibilang lebih luas dari jangkauan telkom sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun