Mohon tunggu...
catatan kerikil laut
catatan kerikil laut Mohon Tunggu... Freelancer - Goresan sang Halu

Pemuda halu belasteran wakatobi & banda neira. content creator yang punya impian travelling ke destinasi impian yang sedari dulu di impikan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

I Always Remember This Momen

4 September 2013   17:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jum’at& sabtu adalah hari di mana saya menghabiskan waktu di salah satu sekolah yaitu SMAN 5 BAUBAU sebagai mahasiswa PPL II yang di berikan wewenang untuk mengajar sebagai guru mata pelajaran BAHASA INGGRIS selama 8x pertemuan. Membagi pengetahuan, bercanda dengan siswa,menjadi teman bagi mereka, dan menjadi kakak sekaligus sahabat bagimereka. Walaupun saya di sini sebagai mahasiswa PPL II tapi mereka mengangap saya seperti guru mereka. ini merupakan sesuatu yg sangat berharga bagi saya dan benar-benar pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Dan kebetulanh hariini saya sudah sampai 8x pertemuan itu berarti wakatunya untuk melakukan evaluasi agar saya bisa mengukur kemampuan mengajar saya apakah selama ini materi yang saya berikan itu benar-benar di serap dan di pahami oleh peserta didik saya atau belum. Entah kenapa tiba-tiba terlintas di pemikiran saya untuk menyuruh mereka menulis pesan dan kesan, hal yang tidak di suka dan hal yang mereka suka tentang saya selama mengajar dan menjadijawaban di salah satu soal pertanyaan ulangan mereka.

Walaupun Suasana kelas sedikit riuh tentang diskusi-diskusi kecil ketika soal tentang pesan dan kesan saya berikan tapi tidak berlangsung lama. Nampak serius menjawab soal ulangan yang saya berikan dan berpikir tentang apa yang ada dalam benak mereka. Setiap siswa seperti bercerita dengan bahasa mereka yang unik, sempat pula melihat apa yang mereka tulis sebagian terkesan membiarkan tulisannya terbaca sebagian menutupinya,dari saya, tak apalah jika hal tersebut membahagiakan mereka. Toh mereka juga punya hak berdemokrasi dengan caranya sendiri. Pikiranku saat itu seperti menerawang jauh, flashback saat pertemuan pertamakali mengajar mereka. Tak terasa waktu memutar segala hal menjadi kini. Memandang wajah-wajah yang bersinar terang, mencintai dari lubuk hati yang terdalam. Setiap dari siswa memberiku cerita indah. Seperti pesan salah satu siswa agar saya saat mengajar jangan terlalu jalan nanti sepatunya cepat tipis, mengakui kenakalan mereka selama di kelas, sadar akan apa yang mereka lakukan ternyata tidak ada manfaatnya kalau tidak memperhatikan materi yang di berikan, kebinggugan saat mengajar terlalu cepat mejelaskan, saat MEMBERIKAN tugassetiap pertemuan Nampak wajah tersenyum yang dipaksa (dalam hati menggeluh“,tugaaaas lagi”.)

Semua peristiwa peristiwa itu menjadi tolak ukur pelajaraan buat saya agar kedepanya lebih baik lagi dari ini. dan seperti rangkaian story indah yang membuatku untuk tersenyum dan sangat merindukan semuanya. Melihat mereka hari ini sangat berharga. Kuyakin pasti cerita ini akan kurindukan saat berada kembali di kampus DAYANU IKHSANUDDIN BAUBAU, dan di mana pun saya berada. Tulisan ini hadir ketika mengajar di kelas XI.IPA 3 SMAN 5 BAUBAU.

THEY are mynew family,and my friends

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun