Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

ASN Juga Harus Jago Nulis

14 Mei 2025   10:03 Diperbarui: 14 Mei 2025   16:57 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (SHUTTERSTOCK/ Have a nice day Photo)

Kadang saya suka senyum sendiri kalau ingat masa-masa awal jadi guru ASN. Dulu, saya pikir kerja guru ASN itu ya mengajar, ngisi absen, nyusun nilai, udah beres. Eh, ternyata, begitu SK turun, saya mulai kenalan sama dunia yang isinya nggak jauh dari laporan, surat menyurat, sampai ngisi dokumen pertanggungjawaban.

Baru deh saya ngeh, ternyata kerja ASN itu separuhnya bisa dihabiskan di depan laptop, ngetik surat, laporan, atau ngisi formulir digital yang nggak pernah saya bayangkan sebelumnya. Di situlah saya sadar, kemampuan menulis itu bukan cuma buat novelis atau wartawan. ASN pun wajib jago nulis, kalau nggak, bisa kelabakan sendiri.

Nulis Bukan Cuma Buat Administrasi Doang

Saya sering banget denger rekan ASN lain ngomong, "ah, nulis mah paling cuma laporan, kan? Udah ada formatnya, tinggal copy-paste aja."

Nah, di sinilah jebakan batmannya. Saya dulu juga gitu. Tapi, setelah beberapa kali harus presentasi program sekolah atau bikin notulensi rapat yang dibaca orang dinas, saya baru sadar. Tulisan kita itu jadi cermin kemampuan kita.

Kalau tulisannya acak-acakan, bahasanya kaku atau malah ambigu, bisa-bisa orang lain salah paham. Akhirnya, kita sendiri yang repot jelasin sana-sini. Padahal kalau dari awal tulisannya rapi, jelas, dan enak dibaca, kerja kita juga jadi lebih ringan.

ASN Itu Corong Pemerintah Juga

Sebagai guru ASN, saya juga sering kebagian tugas jadi humas dadakan. Misalnya harus bikin pengumuman di media sosial sekolah, atau ngirim artikel tentang kegiatan sekolah ke koran daerah. 

Nah, di sini keliatan banget, kalau kita nggak punya kemampuan menulis yang komunikatif, pesan yang harusnya penting malah jadi garing atau nggak nyampe ke masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun