Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bahaya Kecanduan Game Online Berbayar

28 April 2023   00:01 Diperbarui: 28 April 2023   00:02 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bermain game online. Sumber foto: stock foto Canva 

"Teknologi yang memberikan kemudahan, perlu diatur dengan bijak. Kontrol yang tepat diperlukan untuk mencegah ancaman generasi penerus."

Perkembangan teknologi memang memberikan banyak kemudahan bagi manusia, termasuk dalam hal hiburan. Namun, di sisi lain, teknologi juga dapat menjadi ancaman jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu bentuk ancaman tersebut adalah kecanduan game online, terutama gim berbayar. Kecanduan game online dapat berdampak negatif pada akademik dan lingkungan. Selain itu, gim berbayar juga bisa memberatkan secara finansial kepada orang tua.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Game Indonesia (AGI), pada tahun 2020, pengguna game online di Indonesia mencapai 67 juta orang. Angka tersebut menunjukkan bahwa game online memang sangat populer di Indonesia. Namun, di balik popularitas tersebut, terdapat risiko kecanduan yang harus diwaspadai.

Kecanduan game online dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk akademik dan lingkungan. Anak-anak yang kecanduan game online cenderung mengabaikan tugas sekolah dan aktivitas di luar rumah. Mereka lebih memilih untuk bermain game online sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar terbuang sia-sia. Akibatnya, kinerja akademik mereka dapat menurun dan mereka dapat kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sosial dan interpersonal.

Selain itu, game berbayar juga dapat memberatkan secara finansial bagi orang tua. Game berbayar memerlukan biaya untuk membeli game dan juga biaya untuk mempertahankan posisi dalam game. Jika anak-anak kecanduan game berbayar, maka orang tua harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan game tersebut. Biaya yang terus meningkat dapat menjadi beban finansial yang cukup besar bagi orang tua.

Oleh karena itu, perlu ada kontrol dari keluarga terhadap penggunaan gawai dan game online. Paparan-paparan yang ada di game online dapat mempengaruhi cara berpikir anak-anak. Oleh karena itu, kontrol yang baik dari keluarga sangat penting untuk mencegah anak-anak terpapar paparan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diinginkan oleh keluarga.

Risiko ekspresionis saat bermain game juga perlu diwaspadai dan dijelaskan pada anak-anak agar mereka memahami bahwa menang dan kalah adalah hal yang biasa. Kontrol yang baik dari keluarga juga dapat membantu anak-anak untuk membatasi penggunaan game sehari-hari dan mencari mainan edukatif yang lebih bermanfaat bagi perkembangan mereka.

Kita juga bisa belajar lebih lanjut tentang perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat mengembangkan minat kita, serta memilih informasi yang dibutuhkan secara etis dan aman. Pilihan game online yang bermanfaat dan mendidik seperti game edukasi juga dapat membantu mengurangi risiko kecanduan game online.

Dalam hal ini, peran orang tua sangat penting dalam memberikan kontrol dan pengawasan yang tepat terhadap penggunaan gawai dan game online oleh anak-anak. Orang tua harus aktif dalam memantau dan mengontrol penggunaan gawai dan game online oleh anak-anak mereka. Mereka harus memastikan bahwa anak-anak tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bermain game online dan tidak terpapar paparan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diinginkan oleh keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun