Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merasa Mustahil

8 Desember 2022   05:40 Diperbarui: 8 Desember 2022   05:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Janganlah kita mengajarkan mental miskin kepada anak kita.

Anak-anak dengan segala kepolosannya selalu menterjemahkan apa-apa yang terlintas di benaknya, apa-apa yang nampak di matanya berdasarkan imajinasinya. Fikirannya luas, nalarnya pun bertumbuh pesat.

Ketika si anak melihat sebuah photo. "Ayah-Ibu, lihat. Saya ingin punya rumah sebagus ini. Berlantai tiga. Halamannya luas, bisa bermain sepuasnya. Terus ada kolam renangnya. Nanti aku ajak teman-temanku berenang disini." Matanya berbinar-binar dengan sangat antusias, menggambarkan hasratnya yang begitu besar.

Jangan sampai kita mengatakan, "Nggak usah muluk-muluk Nak, kamu khan tau ayah kerja apa. Kita dari keluarga yang hidupnya cuma seperti ini. Mana mungkin Ayah mampu."

Guru Saya selalu bilang, "Terlalu mudah bagi Allah."

Terlalu mudah bagi Allah mengabulkan setiap keinginan kita, terlalu mudah bagi Allah membolakbalikkan keadaan kita.

Tetaplah berbaik sangka dengan Allah.

"Jika Anda terlahir miskin, itu bukan salah Anda. Tetapi mati dalam keadaan miskin, itu salah Anda." Kata Bill Gates. Menurut Saya, kutipan ini sangat dalam maknanya untuk menginspirasi banyak orang. Apa yang terjadi hari ini, bukan berarti kenyataan di kemudian hari. 

Katakan kepada Anak, "Saat ini Ayah belum dapat mengabulkannya, namun Ayah akan terus berusaha dan berdo'a agar kelak impianmu bisa terwujud."

Mari tanamkan rasa percaya diri kepada anak dengan semangat hidup yang penuh rasa optimis. Jangan matikan impiannya dengan kata-kata yang seharusnya tidak keluar dari mulut kita.

Buat para orang tua, mari lebih fight lagi berjuang untuk keluarga dan untuk orang lain yang sangat-sangat membutuhkan uluran tangan kita. Kurangi rebahan, kurangi berkegiatan yang tidak bermanfaat. Tidak ada yang mustahil sepanjang kita yakin dan percaya.

Terlalu mudah bagi Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun