"Nggak mau akh, itu barang bikinan Cina."
Emangnya kenapa?
"Pokoknya ga mau."
Tetangga bikin hajatan, kitanya yang repot. Kenapa bintang tamu yang diundang itu, kenapa nggak ini.
Pas sholat di musholla mall kecil dan sumpek, kita repot lagi. Kenapa nggak dibikinin musholla yang nyaman dan lega.
Mendapat perlakuan berbeda? Kita protes lagi. Mentang-mentang naik mobil mewah.
Bagi Saya sih sederhana. Itu kesalahan kita sendiri, kenapa kita nggak mampu. Atau jangan-jangan kitanya nggak mau.
Ibadah itu luas sekali, bukan hanya ritual yang rutin kita lakukan minimal 5 kali sehari. Bukan hanya mengerjakan amalan-amalan, bukan hanya berzikir, bukan hanya pergi ke majelis ilmu, bukan hanya urusan ke-akhiratan.
Mencari nafkah itu juga ibadah, berjuang di jalan Allah itu ibadah. Memuliakan agama Allah itu juga ibadah. Bahkan berbisnis, kata guru Saya, itu ibadah yang besar karena mampu menggerakkan ekonomi umat, memberi manfaat ke banyak orang.
Kalau ketemu orang kaya yang pelit, berjuanglah agar kita menjadi orang kaya yang dermawan.
Kalau ketemu orang kaya yang sombong, berjuanglah agar kita menjadi orang kaya yang rendah hati.
