Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Jual Diri

11 Juni 2022   09:33 Diperbarui: 11 Juni 2022   09:44 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Belum pernah ke pasar ya?

"Kenapa emangnya?"

Jawabannya ada di pasar.

"Maksudnya?"

Di pasar, semua kebutuhan pokok dijual. Untuk memudahkan pembeli, biasanya produk sejenis letaknya dikelompokkan. Los sayur, khusus orang jualan sayur. Los ikan, tempat berkumpulnya pedagang ikan, dst.

Di los sayur blok A, rata-rata orang jualan cabe, di blok B juga ada cabe. Blok C, juga menjual cabe. Rata-rata cabe yg dijual itu jenisnya sama. Kadang, sumbernya pun sama. Satu penyedia untuk di ecer ke beberapa penjual.

Seringkali kita khawatir, ragu ketika mau diajak berjualan, eh ternyata teman kita, tetangga kita, keluarga kita, juga menjual produk yang sama. Benar-benar sama persis, sampai merknya pun sama.

Alasannya macam-macam.

"Kalau banyak yang jual, ntar siapa yang beli."

"Nggak enak nawarin. Sahabat Saya juga jual itu."

Nah, orang kayak gini, mending diajak ke pasar.

Itulah anehnya kita. Ketika melihat Alfa dan Indo bertetangga, dengan lantang kita katakan, "Rezeki sudah ada yg ngatur, nggak bakalan tertukar."

Ketika kitanya yang disuruh jualan, mana petuah yang lantang tadi....

Jual diri saja, kata Guru Saya.

Kaget Saya!!! Ternyata maksudnya adalah personal branding.

Jualan boleh sama tapi penjualnya khan pasti berbeda.

Tugas kita adalah berikhtiar memperbaiki personal branding. Kenapa orang harus beli ke kita, bukan ke orang lain. Kita gali lagi, apa saja kelebihan kita, apa saja nilai plus kita yg bisa di optimalkan, misalnya ramah, fast response, amanah, dll.

Itu sebenarnya yang harus diperjuangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun