Hati pengen tenang? Jangan berharap kepada manusia.
"Ngomong sih gampang, Pak."
Yesss...Tentu tidak mudah membuang rasa harap kita kepada makhluk.
Ali bin Abi Thalib sendiri pernah mengatakan, "Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia."
Bayangkan, seorang Ali saja yang jelas-jelas dekat dengan nabi Muhammad SAW, kesehariannya bersama beliau, sebagai sepupu, sebagai sahabat, sebagai menantu merasakan bahwa berharap kepada manusia adalah rasa yang paling pahit baginya.
Orang yang sedang jatuh cinta misalnya, mau ngapain aja, selalu terbayang wajahnya, terbayang senyumnya, tentu ia berharap agar suatu saat bersedia diajak ke KUA.
Saat lampu hijau menyala di perempatan jalan, tentu kita berharap agar mobil di depan kita segera jalan agar kita masih sempat melewatinya.
Yang menjadi masalah, ketika kita menggantungkan harapan itu secara berlebihan. Terlalu berharap artinya siap-siap sakit hati, siap-siap kecewa. Semakin berharap, semakin kecewa.
Bagaimana mungkin kita bisa bahagia jika harapan itu kita gantungkan pada orang yang juga masih membutuhkan pengharapan juga.
Agama mengajarkan kepada kita bahwa ada Dzat yang mampu menampung semua harapan kita yaitu Allah SWT. Â
Allah tau apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.