Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Nggak Apa-apa Banyak Asalkan...

17 Mei 2022   15:12 Diperbarui: 17 Mei 2022   15:15 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Sering saya liat status teman-teman yang isinya, "biar dikit yang penting berkah".

Pertanyaannya, apakah keberkahan itu dilihat dari nilainya? Apakah kalau banyak menjadi tidak berkah atau berkurang keberkahannya? Apakah sedikit itu identik dengan keberkahan? Tergantung. 

Berdo'alah kepada Allah agar diberikan rezeki yang banyak dan berkah. Kenapa rezeki, karena rezeki itu luas, bukan cuma uang dan harta. Kenapa banyak, agar kita bisa berbagi. Kenapa berkah, agar menambah ketaatan kita kepada Allah. 

Ada juga yang bilang melalui caption-nya, "pejuang receh", lengkap dengan uang recehan yang berserakan. Tepat disampingnya tergeletak produk jualannya. 

Hal-hal seperti ini tanpa sadar akan menjadi do'a. Bukankah Allah sesuai prasangka hambanya? Kita minta sedikit tapi berkah, maka dikasih Allah yang sedikit. Kita minta receh, maka dikasih Allah juga receh.

Jangan-jangan, yang kita dapat sedikit itu pun, bisa jadi nggak berkah. Naudzubillah.

Keberkahan itu harus kita perjuangkan. Keberkahan umur, keberkahan pekerjaan, keberkahan keluarga, keberkahan bisnis, dll.

Kata guru saya, keberkahan itu didapat dengan meluruskan niat dan meluruskan caranya. Niatnya benar, caranya juga harus benar.

Jika kita berbisnis mari luruskan niat, semata-mata hanya berharap keridho'an Allah. Bagaimana caranya agar Allah ridho? Yang kita jual harus jelas halal kemudian legal dan apakah ada kebermanfaatan didalamnya. 

Semakin bermanfaat, insha Allah semakin berkah. 

Dalam bertransaksi, apakah kita sudah menerapkan prinsip-prinsip jual beli yang sesuai syariat. Jujur, ada akad, amanah, tidak menipu. Pas di photo barangnya bagus, pas dikirim jelek misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun