Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menanam Padi Tanpa Tumbuh Ilalang

26 Januari 2022   05:39 Diperbarui: 26 Januari 2022   05:42 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terkadang kita punya banyak ide yang entah datangnya dari mana. Dari yang unik, berbeda, belum pernah ada, sampai yang dianggap mengada-ada. Dari yang mudah sampai sulit dan rumit untuk dilakukan.

Kita pun beranggapan kalau ide-ide tersebut akan sukses jika di eksekusi.

Namun seiring waktu, ide-ide itu terbang begitu saja. Yang terjadi adalah ide tersebut sudah dilakukan orang lain. Kita pun cuma bisa bergumam. 'Padahal itu ide saya'.

Salah satu penyebabnya adalah terlalu mendengarkan pendapat orang lain. Pro dan kontra pasti ada ketika kita mengemukakan ide ke teman-teman atau lingkungan kita. Semakin banyak yang kita ceritakan, semakin beragam kritik dan saran dari orang lain.

Mendengarkan pendapat orang lain itu baik untuk menambah referensi. Namun jangan sampai kitanya takut melangkah hanya karena ada yang tidak sependapat.

Ketika kita melangkah --yang menurut kita baik--pun, pasti akan ada pembencinya. Akan ada yang tidak suka dengan yang kita lakukan.

Berbisnis misalnya. Tujuan kita ingin menambah penghasilan, ingin melunasi hutang riba, ingin membantu perekonomian orang lain, ingin lebih banyak berbagi, dll. Pasti akan ada yang tidak sependapat. Ketika kita melakukan, akan banyak cemoohan, cibiran, tertawaan.

Ingat peribahasa, "ketika menanam padi, ilalang pun ikut tumbuh. Ketika menanam ilalang, tidak akan pernah tumbuh padi."

Dalam kebaikan yang kita lakukan, kadang diikuti dengan hal yang tidak kita inginkan. Namun saat kita melakukan keburukan, tidak ada kebaikan ikut bersamanya.

Jadi, bersegeralah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun