Terkadang kita punya banyak ide yang entah datangnya dari mana. Dari yang unik, berbeda, belum pernah ada, sampai yang dianggap mengada-ada. Dari yang mudah sampai sulit dan rumit untuk dilakukan.
Kita pun beranggapan kalau ide-ide tersebut akan sukses jika di eksekusi.
Namun seiring waktu, ide-ide itu terbang begitu saja. Yang terjadi adalah ide tersebut sudah dilakukan orang lain. Kita pun cuma bisa bergumam. 'Padahal itu ide saya'.
Salah satu penyebabnya adalah terlalu mendengarkan pendapat orang lain. Pro dan kontra pasti ada ketika kita mengemukakan ide ke teman-teman atau lingkungan kita. Semakin banyak yang kita ceritakan, semakin beragam kritik dan saran dari orang lain.
Mendengarkan pendapat orang lain itu baik untuk menambah referensi. Namun jangan sampai kitanya takut melangkah hanya karena ada yang tidak sependapat.
Ketika kita melangkah --yang menurut kita baik--pun, pasti akan ada pembencinya. Akan ada yang tidak suka dengan yang kita lakukan.
Berbisnis misalnya. Tujuan kita ingin menambah penghasilan, ingin melunasi hutang riba, ingin membantu perekonomian orang lain, ingin lebih banyak berbagi, dll. Pasti akan ada yang tidak sependapat. Ketika kita melakukan, akan banyak cemoohan, cibiran, tertawaan.
Ingat peribahasa, "ketika menanam padi, ilalang pun ikut tumbuh. Ketika menanam ilalang, tidak akan pernah tumbuh padi."
Dalam kebaikan yang kita lakukan, kadang diikuti dengan hal yang tidak kita inginkan. Namun saat kita melakukan keburukan, tidak ada kebaikan ikut bersamanya.
Jadi, bersegeralah.