Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Money

7 Sikap Ngeles Penghambat Kesuksesan

6 Desember 2021   08:30 Diperbarui: 6 Desember 2021   08:35 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Ada yang suka ngeles disini?

Banyaaak.....

Ngeles adalah orang yang suka bikin alasan. Tujuannya untuk menghindar, menampik, mengingkari, membenarkan pendapat sendiri. Tidak perduli apakah alasan yang dikemukakan itu benar atau salah. Masuk akal atau mustahil. Yang penting ngeles dulu.

Misalnya diajakin ibu ke pasar pas hari libur, dia ngeles. "Anu Bu, Saya lagi banyak PR."

Benar memang ada PR, tapi tidak banyak dan tidak dikumpulkan besok. Jikapun harus diselesaikan hari ini, khan bisa dikerjakan nanti siang atau sore harinya.

Kebanyakan ngeles tentu tidak baik. Setidaknya terdapat 7 sikap ngeles yang dapat menghambat kita meraih kesuksesan dalam berbisnis.

PERTAMA. "Nanti Saya fikir-fikir dulu." (Segala sesuatu itu harus difikir. Namun jika peluang sudah di depan mata, jangan kelamaan mikirnya).

KEDUA. "Ntar dikabarin, ya." (Tau-tau ghosting, muntaber. Mundur tanpa berita). 

KETIGA. "Saya pengen, tapi nggak punya modal. (Modal itu bukan cuma uang. Kejujuran, keberanian, relasi, keahlian, waktu, tenaga, semuanya modal. Yang terpenting itu punya tekat yang kuat).

KEEMPAT. "Sibuk, tidak punya waktu." (Tidak punya waktu atau belum bisa ngatur waktu. Cek kembali kesibukan selama ini, apakah mampu mewujudkan impian kita?).

KELIMA. "Saya tanya suami/isteri dulu ya." (Kemaren beli sepeda tipe terbaru, nggak pernah tanya isteri. Si isteri beli tas branded ga pernah tanya suami). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun