Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Superman Meninggal

25 Oktober 2021   06:28 Diperbarui: 25 Oktober 2021   06:29 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

"Jika kamu ingin pergi dengan cepat, pergilah sendirian. Jika kamu ingin pergi jauh, pergilah bersama." Demikian kata pepatah kuno Afrika.

Bepergian seorang diri memang mengasyikkan. Kita bisa mengatur irama langkah kita, tujuan kita. Mau seberapa cepat kita sampai, terserah. Pokoknya semau kita. Tidak ada yang mengatur.

Namun jika perjalanan kita jauh, tentu diperlukan persiapan yang matang.

Untuk bisa menempuh jarak yang jauh, kita memerlukan irama langkah yang terukur. Kapan harus melangkah, kapan harus berlari dan kapan harus berhenti sejenak. Tidak bisa asal-asalan.

Pepatah Afrika itu sesungguhnya menekankan kita pada masa depan dengan tujuan yang jauh membentang. Hal Itu hanya bisa didapat dengan saling bersama, berdampingan, saling mengingatkan. Tidak bisa sendirian.

Dalam menjalankan bisnis juga demikian, ada yang sukanya sendirian ada yang bersama-sama.

Yang sendirian disebut pedagang.

Yang bersama-sama disebut pengusaha.

"Emangnya beda ya Pak, antara pedagang dan pengusaha. Toh sama-sama menawarkan, sama-sama jualan."

Iyes....banyak sekali perbedaannya. Walaupun keduanya sama-sama disebut wirausaha, tapi tanggung jawab dan sistem kerjanya berbeda.

Pedagang hanya bertanggung jawab pada dirinya. Ia berperan seorang diri, layaknya superman. 

Mulai beli bahan, memproduksi, mengemas, menjual, mengelola keuangan, semuanya dilakukan seorang diri. Sedangkan pengusaha, ia akan mendelegasikan sebagian perannya kepada orang lain (membangun sebuah tim kerja).

Pedagang hanya berfokus dari selisih harga. Cost yang lebih rendah kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi. Sedangkan pengusaha, lebih jauh dari itu. Keuntungan pun bisa saja tidak terjadi saat itu juga, karena itulah maka resiko pengusaha lebih besar daripada pedagang.

Visi pedagang adalah dagangannya bisa terjual ke eceran, keuntungannya buat keperluan sehari-hari. Pengusaha, memikirkan dan mengeksekusi bisnis dengan menjual lebih jauh dan lebih banyak (berkembang) untuk jangka panjang.

Ketika kita memilih berbisnis, tentu kita berharap bisnis kita akan berumur panjang bahkan bisa diwariskan dan membawa kebermanfaatan yang besar bagi banyak orang. Ini tentu saja sebuah perjalanan yang jauh dan waktu yang lama. Tidak bisa jalan sendirian.

Saran Saya, jadilah pengusaha, jangan jadi pedagang terus-menerus. Jadilah superteam, bukan superman.

Seseorang bisa berjalan secepat-cepatnya, namun Ia tidak akan sanggup berjalan sejauh-jauhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun