SEMBILAN BELAS TAHUN lamanya Indonesia menunggu agar Piala Thomas kembali ke tanah air. Hal ini didapat setelah di final mengkandaskan Cina dengan skor sempurna, 3-0 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark pada minggu 17/10.
Indonesia terakhir kali juara di tahun 2002. Di Final, Indonesia berhadapan dengan Malaysia. Waktu itu masih eranya Taufik Hidayat, Hendrawan, Marleve Mainaky, Chandra/Sigit, Trikus/halim degan skor 3-2.
Selamat, INDONESIA!
Itulah perjuangan tak kenal lelah. Gagal, coba lagi. Gagal, coba lagi. Coba terus sampai berhasil.
Seandainya ketika gagal di tahun-tahun sebelumnya para pemain ngambek latihan, pelatih ngambek melatih, PBSI ngambek melakukan pembinaan, Kemenpora ngambek ngasih anggaran, Indonesia ngambek tidak mau ngirim atlet, maka tidak akan pernah kita lihat gelar di tahun 2021 ini.
19 tahun itu bukan gagal. 19 tahun itu adalah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali piala Thomas. 19 tahun itu adalah proses yang harus dilalui.
SABAR. Â
"Sabar melulu. Sabar khan ada batasnya."
Sabar itu tidak terbatas. Kenapa? Karena keinginan (hawa nafsu) kita juga tidak terbatas.
Tidak semua hal, harus terjadi sekarang.
Tidak semua harapan, harus terwujud saat ini.