Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hakikat Rindu

1 Maret 2019   11:01 Diperbarui: 1 Maret 2019   11:39 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu itu matahari karena jilatan cahayanya menghangatkan tubuhku dan suluhnya menerangi seluruh kehidupanku

Rindu itu bulan, karena disaat aku memandangnya dalam gelap, yang tampak hanyalah keindahan

Rindu itu malam, disaat aku bermimpi atau mengkhusyukkan diri, justru terhempas dalam pelukan mesra gelapnya dan tenggelam dalam tafakur gulitanya

Rindu itu air yang mengalir, jikapun telah kubendung, ia meluap memenuhi setiap ruang-ruang tersempit dalam keluasan lubuk hati ini

Rindu itu angin yang meniupkan irama keteduhan, membisikkan alunan kesepian, menerbangkan setiap jiwa yang tenang menuju kedamaian

Rindu itu api yang panasnya membakar atau melelehkan apa saja yang mewujud, tetapi ia menghangatkan ketika jauh dan tak bersentuhan

Rindu itu gunung yang tinggi, yang tampak hanya puncaknya di kejauhan namun terasa sulit dan berat ketika bermaksud menggapainya

Rindu itu tabir yang menghalangi setiap pandangan, menutupi segala jangkauan pancaindera yang teramat sangat sulit menembusnya

Rindu itu beban, tapi bukan karena berat

Rindu itu jarak, sekalipun bukan karena jauh atau dekat

Rindu itu asa, karena menyatu di dalam jiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun