Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Doa untuk Ustaz Arifin Ilham

9 Januari 2019   11:17 Diperbarui: 9 Januari 2019   11:32 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kabar mengenai ustaz Arifin Ilham yang terbaring lemah di RSCM Jakarta, tentu saja membuat banyak pihak berduka. Ustaz yang kondang dengan tausiyah dzikirnya ini hampir jarang terlihat mengisi acara-acara tausiyah agama di berbagai stasiun televisi. Banyak kabar yang menyeruak soal penyakit yang dideritanya ini, bahkan beredar pula hoax soal dirinya yang wafat di media sosial. 

Soal hoaks di negeri ini memang sangat mengerikan, bahkan tak hanya menyasar soal persaingan politik, karena seorang pemuka agama seperti ustaz Arifin tak luput dari pusaran kebrutalan hoaks. Alih-alih mendoakan sesama anak bangsa, malah menyebar kabar bohong yang entah apa motif dibelakangnya.

Bagi saya, Ustaz Arifin adalah pribadi jujur, humoris, dan sangat menghormati orang yang lebih tua terlebih mereka ulama dan menyayangi siapapun yang lebih muda dari dirinya. Pernah pada suatu perhelatan dzikir di Kota Cirebon, beliau menyapa ayah saya dengan "abi" yang artinya beliau sangat hormat terhadap yang lebih tua, apalagi yang dihadapi adalah ulama atau tokoh masyarakat. 

Tak sungkan ia mencium tangan para ulama sebagai simbol betapa para ulama adalah sosok guru bagi dirinya, karena dari merekalah ustaz Arifin belajar banyak dan menyerap ilmu-ilmu agama Islam hingga kemudian dirinya menjadi ustaz kondang seperti saat ini.

Kepiawannya dalam mengemas tausiyah bersamaan dengan metode dzikir, menjadi ciri khas dirinya dimanapun berada. Ia nampaknya sangat menyadari, bahwa dzikir merupakan cara terbaik untuk membangun ikatan-ikatan kuat antara seseorang dengan Tuhannya. 

Dzikir tentu saja sanggup membangun relasi-relasi tertentu antara seseorang dengan Tuhan, melalui pemusatan ketenangan batin sehingga mewujud dalam entitas kesadaran Ketuhanan yang belakangan justru seringkali  terpinggirkan. Ajakan ustaz Arifin untuk senantiasa berzikir, sekaligus bentuk perlawanan atas sikap arogansi kemanusiaan, kesewenang-wenangan, atau kesombongan yang pada akhirnya lupa terhadap sisi kemanusiaan dirinya sendiri.

Saya tentu saja tak akan masuk kedalam isu pergolakan politik, dimana ada sebagian orang memandang ustaz Arifin sebagai "bagian" dari gerakan 212 yang berpolemik. Juga tak akan menyinggung soal isu poligami yang sempat viral terhadap dirinya, sehingga tampak kontraproduktif ditengah arus besar yang mendukung monogami. 

Atau, soal dimanfaatkannya isu ini sekadar "kosmetikasi" politik dalam upaya membangun ruang-ruang elektoral jelang kontestasi. Saya meyakini, ustaz Arifin dengan segala kelebihan dan kekurangannya sebagai manusia Indonesia, tentu saja peduli terhadap persatuan dan kesatuan dan sangat anti permusuhan, bahkan hal ini sangat tampak dari banyak retorikanya yang cenderung menyejukkan.

Bagi mereka yang sadar atas kemanusiannya dan peduli terhadap sesama dan lingkungannya, maka sudah semestinya mendoakan agar ustaz Arifin dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala sebagai ulama yang menaburkan asupan rohani kepada umat. 

Tak hanya mendoakan, karena menjenguk mereka yang sedang sakit tentu saja menjadi bagian dari pelembagaan ajaran agama sekaligus peduli terhadap segala kekurangan, musibah, atau hal apapun yang memang sedang tak diharapkan yang menimpa diri manusia itu sendiri. Menjenguk yang sedang sakit, tentu saja tak ada kaitannya dengan politik, terlebih jika dihubung-hubungkan dengan peningkatan elektoral ditengah hangatnya tahun politik.

Hampir semua tokoh bangsa, termasuk politisi, agamawan, bahkan capres-cawapres yang sedang berkontestasi meluangkan waktu mereka yang super padat untuk menjenguk dan mendoakan ustaz Arifin agar kembali sehat dan siap memberikan kemanfaatan kembali kepada umat. Jikapun capres Prabowo belum nampak menjenguk ustaz Arifin, tidak elok rasanya jika kemudian dikait-kaitkan dengan persoalan politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun