Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

NU "Politik" dalam Pusaran Konflik

28 April 2017   10:12 Diperbarui: 28 April 2017   10:19 1643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mungkin harapan yang paling didambakan oleh siapapun warga NU, termasuk para ulama, politisi, kaum intelektual dan terutama Gus Solah adalah bagaimana NU dikembalikan menjadi ormas Islam yang mampu berada di garis terdepan sebagai peneduh umat selaras dengan prinsip Islam wasathiyah yang selama ini dipegangnya. Islam wasathiyah berarti mampu “berdiri diantara dua kaki” sekaligus, tidak ta’asshub dan tidak “memihak”. Islam wasathiyah mungkin tidak selalu linier dengan “Islam Nusantara” yang sejauh ini digaungkan oleh NU dibawah kepemimpinan Kiai Said. Prinsip “washatiyah” jelas mengacu pada doktrin al-Quran bahwa umat Islam yang saat ini ada telah dijadikan sebagai “ummatan wasatho” yang harus mampu menjadi “penengah” dari beragam sikap ekstrim yang terjadi, baik ekstrim dalam hal politik terlebih dalam hal agama.

Wallahu a’lam bisshawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun